BALI TRIBUNE - I Nyoman Wester, pensiunan guru SMP negeri dari Banjar Antap Dajan Sema, Desa Antap, Kecamatan Selemadeg, akhirnya bisa tersenyum sumringah setelah sekian lama tinggal di rumahnya yang rusak parah. Rumahnya tersebut kini jauh lebih nyaman dan layak untuk dihuni setelah PT Taspen Cabang Denpasar memberikannya bantuan bedah rumah lewat program tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal dengan sebutan CSR (coorporate social responsibility).
Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti, Senin pagi (15/5), menyerahkan langsung bantuan tersebut melalui Kepala Cabang PT Taspen Denpasar I Gede Agus Adi Sucipto. Serah terima tersebut disaksi tidak hanya perangkat desa maupun masyarakat setempat, namun juga Ketua DPRD Tabanan I Ketut Suryadi, Sekda Kabupaten Tabanan I Nyoman Wirna Ariwangsa, beserta sejumlah pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Tabanan.
Bupati Eka menyampaikan rasa terima kasihnya kepad PT Taspen yang turut memberikan program CSR kepada salah satu warga Tabanan. Dia menegaskan bahwa program tanggung jawab sosial perusahaan atau CSR sangat membantu proses pengentasan kemiskinan. Hal tersebut telah dibuktikan dengan berkurangnya jumlah kepala keluarga yang menghuni rumah tidak layak huni. “Tidak bisa (pemerintah) sendiri. Masih ada 40 persen kepala keluarga di Tabanan yang tinggal di rumah tidak layak huni. Karena itu, saya berharap kepada PT Taspen ke depannya menambah bantuannya. Begitu juga kepada Alfamart yang hari ini juga ikut memberikan bantuan alat tulis kepada siswa tidak mampu,” ungkapnya.
Pemkab Tabanan selaku eksekutif bersama DPRD selaku pihak legislatif telah bermufakat untuk membuat payung hukum agar program CSR ini bisa mengawal program pengentasan kemiskinan dan masalah sosial di Kabupaten Tabanan. Bupati Eka kembali mengingatkan bahwa kegiatan berbagi kepada sesama, khususnya kepada mereka yang tidak mampu maupun anak-anak yatim, merupakan aktivitas menabung karma. “Bukan menabung uang, tapi karma. Kalau menabung uang, bisa habis. Tapi, kalau menabung karma, tujuh turunan tidak habis. Hidup akan indah kalau kita isi dengan berbagi. Karena kita tidak ada yang lahir sempurna. Untuk itulah, kita harus saling berbagi dan mengisi kekurangan yang kita miliki masing-masing,” ujar Bupati Eka.
Kepala Cabang PT Taspen Denpasar I Gede Agus Adi Sucipto menjelaskan, bantuan bedah rumah yang digulirkan perusahaannya tersebut merupakan program yang dijalankan pada 2016 lalu. Kebetulan, PT Taspen Cabang Denpasar mendapatkan dua unit bantuan bedah rumah dan salah satunya diarahkan ke Tabanan, yakni kepada I Nyoman Wester. “Selain itu, program CSR kami juga dalam bentuk bina lingkungan yang wujudnya bantuan sosial bencana serta program kemitraan yang tujuannya bantuan permodalan kepada UMKM,” tandasnya.
Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak I Nyoman Gede Gunawan menjelaskan, sejauh ini jumlah kepala keluarga dengan tempat tinggal tidak layak huni telah mengalami penurunan yang cukup signifikan. Dari semula sekitar 5.000 unit, kini telah berkisar di angka sekitar 2.700 unit. Salah satunya yang berkontribusi menekan jumlah itu adalah program CSR, di samping program rutin dari pemerintah lewat APBD.
“Di tahun ini, kita programkan untuk 60 unit yang sumbernya dari APBD. Selain itu, ada juga BPD Bali yang selalu rutin memberikan CSR. Serta beberapa lainnya yang sudah siap untuk ikut membantu. Bahkan, tahun ini, dari Kementerian Sosial juga telah mengucurkan program Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni senilai hampir RP 3 milyar untuk 200 unit. Mudah-mudahan, dengan semakin banyaknya bantuan, masyarakat Tabanan akan terbebas dari rumah yang tidak layak huni,” pungkas Gunawan.