Bawa Balok, Pasien Positif Covid-19 di RS Nyitdah Ngamuk | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 11 September 2020 07:25
Komang Arta Jingga - Bali Tribune
Bali Tribune/ Gedung tempat dirawat pasien Covid-19 di RS Nyitdah
Balitribune.co.id | Tabanan -  Suasana mencekam terjadi di Rumah Sakit (RS) Nyitdah, Tabanan. Pasalnya, salah satu pasien yang positif Covid-19 mengamuk. Bahkan informasi menyebutkan bahwa pasien yang menjalani karantina ini membawa balok, sehingga membuat ketakutan para tenaga medis.
 
Diduga pasien ini stres karena merasa diri sehat atau tanpa gejala namun dilakukan dikarantina. Hingga saat ini pasien tersebut belum berhasil diamankan. 
 
Direktur RS Nyitdah dr. Nyoman Wisma Brata menuturkan, inisial pasien DS yang positif Covid-19 ini dirawat sejak 8 September 2020 lalu. "Kejadiannya tadi malam Rabu, (9/8). Pasiennya keluar dari rawat inap, kemudian mencari perawatnya, jadi ngamuk-ngamuk dia," tuturnya, Kamis (10/9).
 
Menurutnya, pasien itu diduga stres lantaran positif Covid-19. "Kami diserang, dan kami ketakutan. Satpam dengan APD kami minta untuk mengejar, tapi satpam dilawan semua, sehingga kita petugas jadi ketakutan semua," ujarnya.
 
Kata dia, saat ini pasien berada di lantai II rumah sakit ini. Namun, diduga pasien ini membawa balok. "Informasinya dia membawa balok," lanjutnya seraya mengatakan, kondisi pasien positif ini secara kasat mata memang terlihat baik-baik saja. Akan tetapi, positif terpapar Covid-19.
 
Pihaknya pun telah berkoordinasi dan melaporkan peristiwa itu kepada Kepala Dinas Kesehatan Tabanan, dan juga Satpol PP untuk mengamankan pasien ini. "Kami juga sempat melapor ke pihak kepolisian untuk berkoordinasi. Tapi ini kembali ke kita sebagai petugas untuk menangani pasien Covid-19 ini," tandasnya.
 
Pihaknya pun mengaku sangat terganggu dengan kejadian ini. Karena banyak merawat pasien lain, khususnya yang berada di lantai 3. "Pasien yang ada di atasnya ada yang perlu oksigen, perlu ada kontrol, maupun keluhan. Itu yang menjadi masalah," imbuhnya.
 
Kata dia, pihaknya akan membentuk tim untuk mengamankan pasien ini. "Dari laporan pasien membawa balok. Itu yang kita takutkan," pungkasnya.