BALI TRIBUNE - Dalam rangka Hari Jadi Provinsi Bali ke-59 Tahun 2017, Pemerintah Provinsi Bali menggelar acara Bedah Buku Bali Mandara Estafeta Untuk Generasi Muda di Gedung Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali, Jumat (14/7). Buku yang dibuat oleh Bappeda Litbang Provinsi Bali ini rencananya akan diluncurkan pada hari jadi Provinsi Bali bulan Agustus mendatang.
Dalam kata sambutannya Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengharapkan melalui acara bedah buku ini ada masukan untuk menyempurnakan buku dimaksud. “hari ini dibedah untuk mendapat masukan sehingga menjadi dokumen Provinsi Bali yang akan kita wariskan kepada generasi penerus,” kata Pastika.
Ia mengatakan bahwa tak ada intervensi terhadap isi buku ini sehingga diharapkan isinya objektif. Tentunya, ia menambahkan, tak mungkin membuat buku yang sempurna, namun setidaknya dengan masukan yang muncul pada hari ini bisa membuat buku ini menjadi siap ketika diluncurkan. Ia menyampaikan buku ini penting bagi generasi penerus karena akan memberi gambaran apa yang sudah dilakukan dan apa yang masih kurang sehingga nantinya tidak mengulang hal yang sama.
Kepala Bappeda Litbang Provinsi Bali Putu Astawa selaku ketua panitia dalam laporannya menyampaikan buku ini penting untuk meletakkan dasar-dasar dalam perubahan tatanan kehidupan di Bali. Menurutnya perlu lima fase untuk bisa mewujudkan visi Bali Mandara.
Sebagai pembahas, pemimpin redaksi Bali Post Nyoman Wirata dan wartawan senior yang kini menjadi sulinggih Ida Pandita Mpu Jaya Prema menyampaikan berbagai masukan guna menyempurnakan buku ini, baik dari sisi redaksional maupun substantif. Muncul juga berbagai pendapat dan masukan dari hadirin seperti anggota DPR RI AA Adhi Mahendra Putra, Kelompok Ahli Pembangunan Provinsi Bali Dr. I Putu Sastra Wingarta dan beberapa hadirin lainnya baik dari akademisi maupun insan pers.
Mayoritas sepakat bahwa visi Bali Mandara dan penjabarannya adalah tujuan yang positif yang perlu diwariskan kepada generasi penerus. Bahkan sudah ada contoh konkrit dari keberhasilan yang dicapai Pemerintah Provinsi Bali dalam menerapkan nilai-nilai Bali Mandara. Untuk mencapai visi Bali Mandara masih diperlukan kerja keras dari semua pihak dan tak terpengaruh oleh ego sektoral sehingga pembangunan Bali bisa berlangsung secara berkelanjutan. Oleh karena itu Bali Mandara harus dipahami semua orang Bali sehingga semua memberi kontribusi, bukan hanya calon pemimpin atau generasi muda Bali tapi semua yang peduli dengan Bali.
Penulis buku Arya Suharja menerima semua masukan yang disampaikan. Menurutnya buku yang ditulis dalam waktu singkat ini memang tak bisa memenuhi semua ekspektasi. Namun ia memastikan buku ini sebagai catatan reflektif yang bermaksud menjadi pemantik bagi para pembacanya. “Saya tidak bikin ‘air gula’, tapi ‘kopi ‘ yang ada manis dan pahitnya. Yang penting setelah membacanya kita terjaga,” ujarnya.