Bela Negara Bukanlah Bentuk Pelatihan Kemiliteran | Bali Tribune
Diposting : 21 June 2016 14:07
Djoko Moeljono - Bali Tribune
bela
BELA NEGARA – Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Kustanto Widiatmoko, MDA., menyalami peserta pelatihan kader bela negara Kodam IX/Udayana TA 2016 di Lapangan Wira Yudha Bhakti, Rindam IX/Udayana, Kediri, Tabanan, Senin (20/6).

Tabanan, Bali Tribune

Pelatihan Bela Negara bukanlah bentuk pelatihan kemiliteran. Pelatihan bela negara memiliki tujuan mulia, yakni membina dan membentuk generasi muda bangsa Indonesia yang berkepribadian dan berakhlak mulia, disiplin, terampil, serta memiliki semangat dan kesadaran bela Negara.

Sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 Pasal 27 ayat (3), Pasal 30 ayat (1) dan UU Nomor: 3/Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara Pasal 9 ayat 1-3, telah menegaskan hak dan kewajiban warga negara, baik untuk ikut serta dalam pembelaan negara maupun usaha pertahanan dan keamanan negara.

Hal itu disampaikan Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Kustanto Widiatmoko, MDA., saat membuka pelatihan kader bela negara Kodam IX/Udayana TA 2016, di Lapangan Wira Yudha Bhakti, Rindam IX/Udayana, Kediri, Tabanan, Senin (20/6). Pelatihan kader bela negara ini tersebar di wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Selanjutnya ditegaskan pula bahwa upaya bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, serta dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara. “Upaya bela negara, selain sebagai kewajiban dasar manusia, juga merupakan kehormatan bagi setiap warga negara yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran, tanggung jawab, dan rela berkorban dalam pengabdian kepada negara dan bangsa,” jelas jenderal TNI bintang dua itu.

Sejalan dengan hal itu, TNI AD yang antara lain memiliki tugas untuk membantu pemerintah menyiapkan sumber daya nasional menjadi kekuatan pertahanan yang tangguh, pada TA 2016 ini melaksanakan program pelatihan kader bela negara bagi para pelajar dan mahasiswa di seluruh Tanah Air. “Namun harus dipahami bahwa pelatihan ini bukanlah bentuk pelatihan kemiliteran atau militerisasi, sama sekali bukan pelatihan semacam itu. Tetapi merupakan pelatihan untuk mewujudkan generasi muda yang mempunyai sikap mental dan karakter bela Negara,” tegas Kustanto Widiatmoko.

Menurut Pangdam, sikap dan karakter yang dicirikan oleh adanya rasa cinta Tanah Air, kesadaran berbangsa dan bernegara, setia kepada Pancasila sebagai ideologi negara, rela berkorban bagi bangsa dan negara, serta memiliki kemampuan awal bela negara secara fisik dan mental.

Mengakhiri amanatnya, Kustanto menegaskan bahwa pelatihan bela negara di jajaran Kodam IX/ Udayana dilaksanakan dengan mempedomani tema, “Melalui Pelatihan Kader Bela Negara, TNI AD  dan Jajarannya Mewujudkan Generasi Muda Bangsa yang Berkarakter dan Berwawasan Kebangsaan Guna Tetap Tegaknya Persatuan dan Kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia”. “Penekanan terhadap pentingnya pembangunan karakter dan wawasan kebangsaan sangat dikedepankan dalam pelatihan ini. Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan secara tersebar di tiga tempat di wilayah Kodam IX/Udayana, yaitu Provinsi NTT dilaksanakan di Brigif-21/Komodo, Provinsi NTB dilaksanakan di Yonif 742/Satya Wira Yudha, dan Provinsi Bali dilaksanakan di Rindam IX/Udayana,” ujar Pangdam.

Dalam pelatihan selama lima hari kedepan, para peserta diberikan materi teori, meliputi kedisiplinan, wawasan kebangsaan, empat konsensus kebangsaan, bahaya proxy war, dan materi kepemimpinan. Sedangkan materi praktek, antara lain cara memberi instruksi, pertolongan pertama di lapangan, penanggulangan bencana, survival, navigasi darat, dan mountainering.

Turut hadir pada pada acara tersebut, Danrem 163/Wira Satya Kolonel Inf I Nyoman Cantiasa, sejumlah unsur FKPD Kabupaten Tabanan, para Asisten Kasdam IX/Udayana, serta Kabalak jajaran Kodam IX/Udayana.