Belum Kantongi Izin = Turnamen Ceki di Negari Dibubarkan Polisi | Bali Tribune
Bali Tribune, Minggu 29 Desember 2024
Diposting : 4 September 2017 18:19
Redaksi - Bali Tribune
Turnamen Ceki
DISTOP - Turnamen Ceki di Balai Banjar Pakraman Kerta Saba Mandala Desa Negari distop polisi lantaran belum mengantongi izin.

BALI TRIBUNE - Turnamen ceki untuk penggalian dana yang digelar warga Pura Pule Sari, di Balai Banjar Pakraman Kerta Saba Mandala Pengerebongan, Desa Pakraman Negari, Banjarangkan Klungkung, Minggu (3/9), distop oleh jajaran Polsek Banjarangkan karena dianggap belum mengantongi izin dari induk olahraga Pormi Klungkung.

Meceki merupakan kegiatan kartu yang dilakukan oleh masyarakat Bali pada acara tertentu. Ceki adalah salah satu permainan kartu yang dianggap sudah menjadi tradisi sejak turun temurun. Permainan ini dilakukan berlima mengelilingi sebuah meja dengan duduk bersila. Tidak hanya orang tua, anak-anak muda pun menggemari permainan kartu ceki ini.

Permainan ceki Bali ini biasa dipergunakan sebagai hiburan seperti pada saat Megebagan (begadang di rumah duka Saat ada sanak keluarga atau warga banjar yang meninggal) dan kegiatan lainnya, dengan tujuan supaya tidak mengantuk. Untuk itu warga Pure Pule Sari menggelar kegiatan turnamen ceki untuk penggalian dana. Kegiatan turnamen ceki tersebut yang digelar di Balai Banjar Pakraman Kerta Saba Mandala  Desa Negari Pengerebongan Desa Negari yang melibatkan peserta sekitar 100 orang dari 20 meja dengan biaya pendaftaran perpeserta Rp 100 ribu.

Hal itu dikatakan ketua panitia turnamen ceki sekaligus Klian Pura Pule Sari Getakan Wayan Sudiana. Ia menjelaskan,  turnamen ceki yang digelarnya menyediakan hadiah door prize sebuah handphone. Pemenang pada masing-masing kelompok ditentukan dari banyaknya memperoleh poin, jika dalam satu meja terdapat point yang sama, maka akan diadakan perlombaan kembali untuk menentukan pemenang, pemenang dari masing-masing kelompok akan kembali bermain untuk menjadi pemenang utama. Turnamen ceki ini diadakan dalam rangka Penggalian dana untuk pembangunan Pura Dadia Pulasari di Desa Pakraman Negari. Peserta turnamen dikenakan biaya uang pendaftaran 100 ribu rupiah. Peserta turnamen berasal dari masyarakat Desa Negari. Hadiah bagi pemenang pertama dalam Turnamen Ceki memperoleh uang sebesar RP. 1.500.000.

Namun turnamen ceki  yang sifatnya untuk penggalian dana ini yang dilaksanakan, Minggu (3/9),  distop oleh jajaran Polsek Banjarangkan karena dianggap belum mengantongi izin dari induk olahraga Pormi Klungkung. Kapolsek Banjarangkan AKP Luh Made Wirati, SH membenarkan penyetopan pelaksanaan turnament ceki tersebut. ”Sementara kita stop turnamen cekinya karena hanya mengantongi izin keramaian dari kita, sementara izin dari Pormi belum ada. Kita minta panitia agar melengkapi  sampai mereka  mengurus izin dari induk Pormi Klungkung,” jelas AKP Luh Made Wirati.

Terkait pembubaran ini, ketua panitia Wayan Sudiana

mengaku tidak tau harus ada izin dari Pormi Bali dan Klungkung. Karena dirinya baru  pertama kali menggelar kegiatan ini, dirinya  nanti akan kordinasi ke Pormi Klungkung yang diketuai Ketut Mandia.

Sementara itu dalam pelaksanaannya sebelum distop aparat, turnamen ceki ini sempat dihadiri Wakil Bupati Klungkung I Made Kasta didampingi Perbekel Desa Negari, I Gusti Agung Ngurah Agung. Pada kesempatan itu Wabup Made Kasta meminta kepada masyarakat Desa Pakraman Negari untuk tidak menjadi dasar bahwa permainan kartu ceki merupakan suatu kegiatan judi.  Wabup Kasta juga mengatakan permainan kartu ceki ini memiliki arti filsafat yakni bahwa pemimpin tidak bisa lepas atau jauh dari rakyatnya.