Diposting : 16 July 2018 10:29
redaksi - Bali Tribune
BALI TRIBUNE - Industri Rumah Tangga (IRT) kerupuk Ladrang di Tabanan mulai mendapat sentuhan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) dari tiga dosen STMIK STIKOM Bali melalui Program Kemitraan Masyarakat (PKM). Kini, kerupuk khas Cepik, Tabanan ini makin beken. Tiga orang dosen STIKOM Bali yang terlibat dalam kegiatan ini yakni I Gusti Putu Hardi Yudana, S.Pd., M.Pd selaku ketua tim dengan anggota I Gusti Ngurah Ady Kusuma, S.Kom., M.Kom dan dibantu olehLuh Putu Ayu Prapitasari, S.Kom., MSc.
Menurut Hardi Yudana, program ini sudah dimulai pada awal Maret 2018 untuk pelaksanaan dalam jangka waktu 8 bulan. Kegiatan ini menggunakan dana yang bersumber dari Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM), Ditjen Penguatan Risbang, Kemenristekdikti RI.
Disebutkan, salah satu sasaran umum PKM adalah masyarakat yang produktif secara ekonomi (usaha mikro). Sedangkan tujuan khususnya adalah untukmenyelesaikan permasalahan produksi yang dihadapi oleh pengusaha mikro tersebut dengan memberikan bantuan berupa peralatan penunjang proses produksi disertai pelatihan dan pendampingan.
“Selain itu program ini juga bertujuan meningkatkan pemasaran dengan memberikan bantuan berupa sentuhan iptek. Program yang diajukan juga diharapkan mampu terus berlanjut sehingga meningkatkan omzet dari IRT tersebut,” tambah I Gusti Ngurah Ady Kusuma di Denpasar, Minggu (15/07/2018).
Lebih jauh dia menjelaskan, dari beberapa industri kecil yang ada di Kecamatan Penebel, Tabanan, Bali, dua diantaranya digandeng sebagai mitra pada kegiatan PKM ini. Kedua pengusaha mikro yang beralamat di Br. Cepik Kelod, Desa Tajen ini memproduksi komoditas sejenis, yaitu kerupuk Ladrang dengan bahan baku utama tepung terigu, telur, air, daun jeruk nipis dan bumbu dapur.
Mitra pertama IRT Ladrang “Biang Bagus” memproduksi dan memasarkan kerupuk Ladrang yang dikelola secara mandiri oleh ibu Gusti Ayu Putu Sukarini yang juga sekaligus pemilik usaha yang sampai saat ini sudah berjalan lebih dari 20 tahun. Mitra kedua adalah IRT Ladrang “Ibu Gusti” yang didirikan dan dikelola oleh ibu Ni Gusti Ayu Komang Niri dan telah berjalan kurang lebih selama 17 tahun.
“Berdasarkan permasalahan yang ditemui di lapangan, maka bantuan yang kami berikan kepada kedua mitra adalah berupa penambahan peralatan proses produksi untuk meningkatkan hasil produksi mereka, seperti mesin pengaduk tepung, mesin sealer, mesin penggiling adonan, serta kompor gas satu tungku low pressure. Kemudian bantuan lain juga kami berikan yaitu berupa peningkatan cakupan wilayah pemasaran dengan bantuan promosi secara online, dan pemberian pelatihan pemanfaatan media internet sebagai media promosi produk,” terangnya.
Selain itu, ketiga dosen STIKOM Bali ini juga memberikan bantuan kepada kedua mitra dengan menguruskan Izin Produk Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT)pada Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan dan pembuatan label pada kemasan produk masing-masing usaha.
“Kami merasa sangat terbantu dengan peralatan yang diberikan. Hasilnya lebih baik dan kemasannya lebih bagus sehingga lebih higienis,” tutur ibu Gusti Ayu Putu Sukarini dan dibenarkan oleh ibu Ni Gusti Ayu Komang Niri.