balitribune.co.id | Gianyar - Kegiatan kemanusiaan sekaligus penanaman gerakan pelestarian yang dilakoni anak-anak SD di Batubulan Kangin patut jadi tongkatan. Setiap sebulan sekali, mereka menabung sampah plastik dan hasilnya untuk kegiatan sosial termasuk membesuk teman yang sakit.
Hebatnya lagi, kegiatan ini sudah konsisten dilaksanakam sejak tahun 2021. Dibawah bimbingan para gurunya, mereka memilah sampah plastik yang dihasilkan sendiri. Setelah terkumpul bank sampah yang diinisiasi oleh desa Batubulan Kangin pun akan datang untuk menimbang, kemudian memberikan rupiah pada sampah yang terkumpul dan mencatat di buku tabungan.
Nah, uang tabungan inj yang nantinya bisa ditarik setiap 6 bulan sekali. Uang dari tabungan sampah itu pun digunakan untuk membiayai oprasional siswa. Seperti untuk menengok siswa yang sakit. Menunjang kreativitas siswa di dalam pembelajaran kurikulum berbasis merdeka, dan untuk melengkapi obat-obatan P3K di sekolah.
Ketua Kader Bank Sampah Desa Batubulan Kangin, Kecamatan Sukawati I Made Joni Artha, menjelaskan, kegiatan bank sampah ini diberi nama "Luhu Maguna" merupakan salah satu program pemerintahan Desa Batubulan kangin di bawah Pimpinan Perbekel I Wayan Alit Putra Atmaja.
Bank sampah ini didirikan pada tahun 2021 mulai dari kegiatan sosialisasi ke masyarakat melalui sembilan banjar yang ada di Desa Batubulan Kangin, dengan Pembentukan Kader sebagai pelaksana dilapangan. "Bank sampah ini awalnya berjumlah 9 unit siiring waktu mampu berkembang menjadi 12 unit, karena adanya penambahan 3 unit dari keinginan sekolah dasar SD Ngeri 1,2 dan 3 Batubulan kangin yang ikut berkomitmen untuk mengurangi volume sampah plastik yang ada di lingkungan sekolah dan Batubulan kangin," Made Joni.
Kata Made Joni, tujuan utama bank sampah disekolah ini adalah untuk memberikan edukasi secara mandiri sejak dini untuk memilah sampah sesuai jenis dan sumbernya. Sehingga kebersihan lingkungan mampu kita ciptakan. "Apalagi salah satu faktor untuk menekan angka stunting adalah memciptakan lingkungan yang bersih dan sanitasi yang baik," jelasnya.
Bank Sampah Desa Batubulan Kangin tidak berdiri sendiri, mereka berkerja sama dengan pihak Gria Luhu. Sampai saat ini jumlah nasabah yang dimiliki mencapai 670 KK. Menurut Made Joni, selama berlangsungnya kegiatan bank sampah ini, mampu meningkatkan kepedulian masayarakat untuk memilah sampah. Terutama siswa-siswi di SDN 1,2 dan 3 Batubulan kangin. "Mereka sangat cepat paham dan melakukan pemilahan. Karena punya moto sendiri sampahku tanggung jawabku,dan sampahmu adalah tanggung jawabmu. Jadi siswa hanya mengumpulkan sampah yang dihasilkan setiap hari disekolah," terangnya.
Pihaknya pun menyebut dalam kelancaran kegiatan bank sampah itu, mereka dibantu kelian dinas se Desa Batubulan Kangin yang menjadwalkan kegiatan ini rutin dilaksanakan setiap bulan pada hari sabtu dan minggu. "Selain itu kader juga mendapatkan isentif setiap bulan sesuai yang dianggarkan dari APBDes, menggunakan dana desa," tandasnya.