Diposting : 2 March 2021 07:52
Nyoman Astana - Bali Tribune
balitribune.co.id | Gianyar - Terpuruknya sektor pariwisata tidak serta merta membuat pelaku wisata pasrah di tengah pandemi ini. Sektor pertanian maupun perternakan pun kini dijadikan alternatif, sembari menunggu pariwisata pulih kembali. Di Gianyar, saat ini beberapa pelaku pariwisata menekuni ternak kambing yang dinilai cukup prosfektif.
Nyoman Alit Warnata, salah seorang pelaku pariwisata asal Desa Medahan, Blahbatuh yang ditemui, Senian (1/3), mengungkapkan, semenjak wabah Covid-19 tingkat kunjungan wisatawan sangat menurun. Ditambahkannya lagi, tempatnya bekerja yakni usaha adventure terpaksa tutup sementara. Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, ia saat ini beralih profesi sebagai peternak kambing. Dalam situasi Pandemi ini, sebutnya, tempat usaha pariwisata tempatnya bekerja terpaksa ditutup karena tidak ada kunjungan wisatawan. “Beban kita terlalu berat, dan perlu kita pikirkan untuk beralih profesi seperti ini," ujarnya
Karena itu, ia tidak ingin berdiam diri saja untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. “Sebagai pelaku wisata, kita tetap inovatif, beternak kambing pun jadi pilihan saya untuk smentara ini," ucapnya.
Disebutkan, aktivitas beternak kambing baru dilakoninya sejak 4 bulan yang lalu. Meski belum adaa hasil secaraa nyatam namuan dirunya menangkap ada peluang yang bagus. Untuk tempat peternakan kambing tersebut merupakan milik dari atasan tempatnya bekerja, ditempat peternakan kambing ini digunakan untuk menampung karyawan-karyawan yang tidak memiliki pekerjaan karena tercampak pandemi. "Pemilik tempat peternakan kambing ini adalah atasan di tempat saya bekerja di usaha Adventure, astungkara masih adalah perhatian untuk menampung kami-kami karyawannya yang terpaksa harus rehat bekerja di pariwisata," ungkapnya.
Ia berharap agar pandemi Covid-19 cepat berlalu agar pariwisata khususnya di Bali dapat berjalan dengan normal. "Semoga wabah ini segera berlalu, kita sangat rindu bekerja di usaha pariwisata seperti dulu," harapnya.