BI Dorong Transaksi Nontunai QRIS di Tengah Pandemi Covid-19 | Bali Tribune
Diposting : 26 April 2020 18:21
Arief Wibisono - Bali Tribune
Bali Tribune / Trisno Nugroho pada web seminar

balitribune.co.id | Denpasar - Hingga tanggal 10 April 2020, merchant QRIS di Provinsi Bali tercatat sebanyak 80.717 merchant dengan sebaran paling banyak berada di Kota Denpasar dengan pangsa sebesar 51 persen Jumlah tersebut meningkat sebesar 217 persen dibandingkan dengan jumlah merchant pada akhir tahun 2019, diatas rata-rata peningkatan nasional sebesar 89 persen.

Berdasarkan data WHO, salah satu sumber penyebaran virus adalah uang tunai. Di tengah pendemi Covid-19 ini, Bank Indonesia terus mendorong masyarakat tidak terkecuali mahasiswa untuk menggunakan transkasi non tunai sebagai langkah memutus rantai penyebaran Covid-19. 

Hal tersebut sesuai dengan langkah yang diambil BI dalam memperkuat sistem pembayaran untuk mendukung upaya mitigasi penyebaran Covid-19 melalui ketersediaan uang layak edar yang higinis, layanan kas dan backup layanan kas alternative serta menghimbau masyarakat agar agar lebih banyak memggunakan transaksi pembayaran secara nontunai menggunakan QRIS.

Menurut Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Trisno Nugroho, potensi digitalisasi di Indonesia perlu diperhitungkan. Menurutnya Indonesia memiliki pasar besar dan potensial untuk menyerap arus digitalisasi.

"Indonesia merupakan negara dengan populasi besar dengan jumlah generasi milineals yang cukup dominan, serta lebarnya digital gap Indonesia dibanding negara mitra menunjukkan peluang pasar yang besar," ujar Trisno Nugroho pada web seminar, Jumat (24/4).

Berdasarkan hal tersebut, Trisno Nugroho ingin meng-QRIS-kan Bali karena transaksi menggunakan QRIS dinilai lebih mudah dan aman apalagi di tengah pandemi ini. Sosialisai QRIS sendiri telah menyasar berbagai kalangan mulai dari mahasiswa, pedagang pasar tradisional dan pengusaha.