BI Jadikan Pasar Banyuasri Sebagai Kawasan Digital Berbasis QRIS | Bali Tribune
Diposting : 30 March 2021 18:01
Arief Wibisono - Bali Tribune
Bali Tribune / QRIS - Peresmian Pasar Banyuasri Sebagai Kawasan Pasar Tradisional Digital Berbasis QRIS" di Buleleng, Selasa (30/3/2021).

balitribune.co.id | SingarajaDiresmikannya Pasar Banyuasri usai direvitalisasi, menjadi momentum peringatan Hari Jadi Kabupaten Buleleng yang ke-417  tahun. Hal ini tentu seiring dengan  komitmen pemerintah daerah menggerakkan pembangunan dan perekonomian masyarakat dalam menghadapi pandemi Covid-19.

“Pandemi Covid-19 yang sudah berjalan setahun belakangan ini memberikan guncangan yang cukup keras di hampir seluruh sektor sosial ekonomi, di mana Bali menjadi provinsi yang paling terdampak dengan pertumbuhan angka ekonomi 2020 sebesar -9,31% (yoy),” ucap Kepala Perwakilan Wilayah (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali, Trisno Nugroho, disela "Peresmian Pasar Banyuasri Sebagai Kawasan Pasar Tradisional Digital Berbasis QRIS" di Buleleng, Selasa (30/3).

Disampaikan, berbagai upaya pemulihan tiada henti dilakukan bersama melalui berbagai gagasan.  Dari aspek kesehatan, Pemerintah tengah berupaya mempercepat perluasan jangkauan vaksinasi Covid-19 kepada seluruh lapisan masyarakat.  Sedangkan dari aspek ekonomi, pada 26 Maret 2021, baru saja digelar "Forum Investasi" yang dihadiri oleh para Menteri dan Duta Besar negara asal wisatawan terbesar di Bali, yang tujuannya tidak lain untuk meyakinkan bahwa Bali siap dibuka kembali dengan penerapan protokol tata kehidupan baru yang ketat di  seluruh sektor sosial ekonomi termasuk pasar. 

Selama pandemi Covid-19, pasar sebagai jantung kegiatan ekonomi jual beli di mana keramaian manusia sulit terhindarkan pun terkena imbasnya.  Dengan menjaga sosial yang dilakukan dan menjaga urgensi faktor tanpa kontak, kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan, masyarakat kini cenderung lebih berhati-hati dan beralih ke segala sesuatu serba tanpa kontak fisik / tatap muka. 

“Dari perubahan pola perilaku tersebut, digitalisasi menjadi salah satu cara terbaik untuk terus mendorong roda ekonomi di sektor perdagangan termasuk pasar-pasar tradisional agar tetap berputar,” tutur Trisno Nugroho.

Diuraikan, konsep besar digitalisasi tersebut yang kemudian secara resmi akan terapkan di Pasar Banyuasri yang baru saja direvitalisasi menjadi pasar modern ini, termasuk implementasi e-retribusi, e-parking dan cara pembayaran nontunai berbasis Quick Response Indonesian Standart (QRIS) oleh BPD Bali, hingga pemanfaatan online  platform dan fasilitas kurir bekerja sama dengan Gojek.

“Inovasi layanan-layanan ini semuanya mendukung jarak sosial dan fisik karena memfasilitasi transaksi dengan tatap muka tanpa kontak fisik untuk pedagang dan transaksi tanpa tatap muka dengan QRIS TTM untuk pembeli, semua dapat dilakukan hanya dengan menggunakan smartphone,” jelasnya, sembari menambahkan, QRIS sebagai opsi pembayaran yang cepat, mudah, murah, aman dan handal (CEMUMUAH)

Menurutnya, akselerasi implementasi QRIS di wilayah Bali sangat cepat progresnya dan masuk kedalam peringkat 7 besar Nasional, bahkan per 12 Maret 2021, hampir 200.000 merchant di Bali telah merasakan manfaat menggunakan QRIS. 

Selain higienis dan mudah digunakan, QRIS pedagang tidak perlu lagi menyiapkan uang kembalian dan bebas risiko perampokan uang palsu.  Selain itu, setiap transaksi yang dilakukan akan tercatat dalam handphone pedagang sehingga mampu digunakan untuk pengajuan kredit usaha.  Tak lupa, QRIS juga menguntungkan karena mengikuti perubahan jaman dan bebas biaya bagi usaha mikro.

Kegiatan yang dihadiri Gubernur Bali, I Wayan Koster, Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, Direktur Utama BPD Bali, I Nyoman Sudharma, Dirut PD Pasar Banyuasri serta OPD ini dibarengi dengan penukaran Uang Peringatan Kemerdekaan 75 Tahun Republik Indonesia (UPK 75 Tahun RI) bagi khalayak. Bentuk uang kertas pecahan Rp 75.000 yang terbatas hanya dicetak dan diedarkan sekali sebagai simbol peringatan HUT ke-75 Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 2020.