Diposting : 13 February 2018 00:10
Arief Wibisono - Bali Tribune
BALI TRIBUNE - Anggaran Pilkada Bali 2018 senilai Rp 234 miliar diprediksi akan berdampak sekitar 0.10 persen pada perekonomian Bali. "Putaran Pemilukada ini akan memberikan multiplayer efek baik dari sisi permintaan ataupun penawaran," kata Causa dari Yogyakarta, Jum'at (9/2) lalu.
Dijelaskan, sisi permintaan yang dimaksud ialah kebutuhan logistik partai politik dan juga penyelenggara Pemilukada seperti KPU dan Bawaslu, sedangkan sisi penawarannya ialah terbukanya lapangam usaha besar dan eceran, akomodasi makan minum (akmamim), transportasi dan pergudangan serta lapangan usaha industri pengolahan (percetakan). "Kebutuhan itu bisa saja pengadaan kotak suara, baliho, surat suara, baju kaos, souvenir dan sebagainya," katanya.
Meski demikian selain anggaran yang digelontorkan pemerintah, ada juga anggaran yang berasal dari masing masing Pasangan Calon (paslon) atau partai politik. Besarnya anggaran tergantung pada kemampuan masing masing paslon atau partai politik yang mengusung. "Anggaran paslon biasanya digunakan untuk operasional sepanjang putaran kampanye," sebut Causa sembari berujar, jumlah putaran pilkada juga akan mempengaruhi kinerja ekonomi daerah. "Semakin panjang putaran pilkada, anggaran akan semakin besar, sehingga bisa saja dorongan ke pertumbuhan ekonomi juga akan besar," tutupnya.