balitribune.co.id | Singaraja - Air rupanya masih menjadi persoalan di Desa Sidatapa, pasalnya topografi Desa Sidetapa yang berbukit-bukit menyebabkan permasalahan pada ketersediaan air bersih. Dimana hanya sebagian kecil masyarakat yang memiliki akses langsung terhadap sumber air yang berada di daerah bawah desa. Atas dasar inilah, KPw BI Bali berinisiatif untuk berpartisipasi dalam pemecahan masalah ketersediaan air bersih bagi warga desa. "Dengan keterbatasan anggaran yang ada, kami berusaha semaksimal mungkin untuk membantu masyarakat Desa Sidetapa melalui pemberian bantuan berupa pembangunan instalasi aliran air serta penyelesaian bak penampungan air," begitu disampaikan Hery Catur Wibowo salah seorang Manajer di KPw BI Bali mewakili Kepala KPw BI Bali di Buleleng, Jum'at (12/4).
Dikatakan Hery, melalui partisipasi pada pembangunan infrastruktur, pemenuhan akan kebutuhan dasar masyarakat desa seperti air bersih dapat terpenuhi. Sehingga secara tidak langsung meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang diharapkan juga mempengaruhi tingkat perekonomian mereka. Sehingga pemberian bantuan ini dapat sejalan dengan salah satu penggalan visi Bank Indonesia yakni “berkontribusi secara nyata terhadap perekonomian Indonesia”.
"Pemberian bantuan berupa sarana dan prasarana penyediaan air bersih bukan yang pertama kali dilakukan oleh KPw BI Provinsi Bali. Melalui Program Sosial Bank Indonesia, tahun 2018 yang lalu, kami juga berpartisipasi dalam inisiatif penyediaan air bersih di Desa Batumadeg, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung," sebutnya.
Selain pemberian bantuan penyediaan air bersih di Desa Sidetapa, Bank Indonesia turut hadir di tengah-tengah masyarakat Kabupaten Buleleng melalui pemberian bantuan sarana dan prasarana pertanian seperti cultivator serta traktor kepada KTT Manik Pertiwi yang terletak di Desa Wanagiri, Kecamatan Sukasada dan beasiswa kepada kepada 50 (lima puluh) orang mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha
Dalam kegiatan ini BI juga melibatkan penerima beasiswa Bank Indonesia yang tergabung dalam komunitas Generasi Baru Indonesia (GenBI). "Kami berharap, GenBI tidak hanya mampu berprestasi dan bermanfaat bagi diri sendiri serta lembaga pendidikannya, namun juga memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat umum seperti masyarakat Desa Sidetapa ini," imbuh Hery.
Secara khusus Bank Indonesia menyampaikan rasa terima kasih dan bangga kepada seluruh pemangku kepentingan dalam hal ini Kepala Desa Sidetapa, masyarakat Desa Sidetapa serta GenBI Provinsi Bali atas sumbangsih, dedikasi, dan kerja sama yang baik sehingga kegiatan yang digelar dapat berlangsung dengan baik. "Kami mengharapkan dengan pemberian bantuan penyediaan air bersih ini, masyarakat Desa Sidetapa dapat lebih mudah mengakses sumber air bersih dari mata air Mampeh yang selama ini memerlukan upaya yang tidak mudah," tutupnya.
Dari tempat yang sama Anggota Komisi XI DPR RI, I Gusti Agung Rai Wirajaya menyebutkan, dengan adanya bantuan ini masyarakat sangat antusias atas terwujudnya air bersih yang diterima masyarakat kali ini.
Lantas Rai Wirajaya menyebutkan, selama ini masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air bersih dengan cara membeli seharga Rp125 ribu tiap tiga hari pertangki dengan kapasitas isian 500 liter. "Air bersih ini diambil dari sumber mata air yang ada di seputaran air terjun di Desa Sidetapa," katanya.
Senafas dengan apa yang diharapkan BI, Rai Wirajaya berharap dengan masuknya bantuan air bersih ini paling tidak masyarakat mampu mengakses kebutuhan primer mereka yang berdampak pada bergeraknya sektor riil. arw