balitribune.co.id | Denpasar - Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Bali melakukan pengawasan cyber untuk mencegah gangguan perayaan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 dari aktivitas kelompok radikal.
Ada (kelompok radikal) di wilayah Indonesia apalagi Bali, tapi itu masih bagian kecil, personel kami yang jelas sudah mengawasi terutama keamanan cybernya. Iya terpisah (sebaran kelompok-kelompok radikal) dan belum ada pergerakan. Hanya lewat-lewat media sosial, tetap kami waspadai aktivitasnya," ucap Kepala Badan Intelijen Daerah (Kabinda) Bali Brigjen Pol. Hadi Purnomo, dikutip dari Antara, Rabu.
Ia mengatakan pengawasan di media sosial maupun di lapangan tetap dalam pemantauan BIN Daerah Bali. Kata dia, segala bentuk antisipasi dilakukan agar tidak sampai terjadi pergerakan secara masif.
"(Lewat medsos) kan semua masyarakat bisa lihat mereka, mana yang radikal-radikal itu tentu kami awasi pergerakannnya jangan sampai dilaksanakan secara masif, jangan sampai terjadi. Ada tim cyber yang bekerja untuk itu," kata Hadi menjelaskan.
Sementara itu, menjelang perayaan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022, Hadi menekankan bahwa BIN melakukan pengamanan dari dalam maupun luar wilayah Bali. Kata dia, saat ini situasi dan kondisi Bali kondusif dan aman dari ancaman-ancaman keamanan yang tidak diinginkan.
Dikatakannya, situasi kondisi ini tidak terlepas dari kerjasama dengan TNI-Polri. "Tolak ukur (Kondusif tidaknya) ya dari sikon kamtibmas yang mulai aman, kalau diliat kejahatan menurun, kemudian kunjungan wisata juga mulai meningkat," kata Hadi.
Selain itu juga, melakukan pengawasan terutama di jalur-jalur penyeberangan. Kata dia, semua aspek masuk dalam pengawasan, tidak hanya pendatang dalam dan luar negeri, sehingga diharapkan kegiatan Natal dan Tahun Baru bisa berjalan dengan baik.
Pihaknya berharap agar masyarakat tetap disiplin, tidak lalai dan selalu mengikuti protokol kesehatan, untuk menjaga situasi di Bali khususnya tetap kondusif.