Biro Perjalanan Inbound Diminta Gali Pasar Potensial | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 November 2024
Diposting : 23 March 2022 19:37
YUE - Bali Tribune
Bali Tribune / Tjok Bagus Pemayun

balitribune.co.id | DenpasarKepala Dinas Pariwisata Daerah Bali minta semua pelaku pariwisata bekerjasama memanfaatkan peluang melakukan yang terbaik untuk Bali. Pasalnya saat ini Pulau Dewata mulai didatangi turis asing dari berbagai negara pasca-pandemi Covid-19. Sejumlah kelonggaran yang diberlakukan Pemerintah Indonesia menjadi 'pemantik' untuk mendatangkan wisatawan mancanegara ke pulau ini.  

Kepala Dinas Pariwisata Bali, Tjok Bagus Pemayun dalam siaran persnya, Selasa (22/3) menyampaikan, ketika pemerintah telah memberi peluang dengan membuat kebijakan yang mempermudah wisatawan untuk datang ke Bali yaitu pemberlakuan Visa on Arrival sudah mencakup 42 negara sesuai SE Kemenkum HAM Nomor IMI-0532.GR.01.01 Tahun 2022 dan kebijakan tanpa karantina membuat wisatawan lebih leluasa untuk berlibur di Bali.  

"Lakukan promosi bersama-sama sebaik-baiknya, dengan tetap menjaga citra pariwisata budaya Bali sesuai komitmen kita bersama. Sebagai asosiasi biro perjalanan yang khusus menangani wisatawan yang masuk ke Bali (Inbound Tourist) harus bertanggungjawab dan duduk paling depan untuk mendatangkan wisatawan ke Bali, karena itu memang sudah sesuai tugas dan keahliannya," katanya.  

Tjok Bagus menyampaikan, saat ini kondisi Covid-19 di Bali sudah bisa dibilang sangat landai karena angka terkonfirmasi positif harian sudah sangat rendah hanya dua digit. Selain itu masyarakat Bali juga sudah memiliki kekebalan komunal yang cukup tinggi dan dibuktikan dengan angka vaksinasi saat ini sudah mencapai 105% untuk vaksin pertama, 95% untuk vaksin kedua dan vaksin ketiga sudah mencapai 41,92%. "Untuk usaha pariwisata juga sudah tersertifikasi CHSE, ada tercatat 1384 akomodasi sudah bersertifikat CHSE, jadi Bali saat ini sudah bisa dikatakan aman," sebut Tjok Bagus.  

Ia pun minta asosiasi khusus wisatawan Inbound agar terus mencari pasar-pasar potensial, jangan hanya berpromosi untuk memenuhi kebutuhan saat ini. Namun tetap harus bisa membaca peluang, menganalisa kondisi Outbound serta melihat kondisi perekonomian negara-negara yang ada di dunia. "Contohnya dulu pemerintah melakukan promosi ke India, justru ditertawakan, tapi sekarang India menjadi pasar nomor 3 setelah Australia dan China,” tegasnya.

Ketua DPP Indonesia Inbound Tourism Association (IINTOA), Paul Edmundus Tallo menyatakan tujuan dibentuknya IINTOA agar biro perjalanan wisata yang menangani wisatawan Inbound bisa berada dalam satu wadah khusus. "Keberadaan biro perjalanan Inbound inilah yang sebenarnya banyak mendatangkan sekaligus menangani wisatawan yang masuk ke Indonesia atau ke Bali," jelasnya. 

Menurut Ketua DPD IINTOA Bali, Wisnu Arimbawa, saat ini DPD IINTOA Bali sudah beranggotakan 104 biro perjalanan, sedangkan di tingkat nasional jumlahnya sudah mencapai 248 biro perjalanan. Ia juga menyampaikan bahwa untuk event G20 nanti, IINTOA merupakan asosiasi yang secara resmi ditugaskan menangani para tamu peserta G20.

Ia berharap selalu ada komunikasi yang intensif antara pemerintah dengan pelaku pariwisata khususnya biro perjalanan wisata, karena yang pertama berhadapan di lapangan baik dengan wisatawan maupun dengan pemerintah adalah biro perjalanan wisata. “Contohnya ketika ada perubahan harga tiket masuk DTW, yang pertama merasakan adalah biro perjalanan, maka dari itu dimohon komunikasi selalu dilakukan sebelum terjadi perubahan kebijakan atau peraturan yang berkaitan dengan pariwisata," pintanya.