Bobol SDN 4 Sulangai, Dua Residivis Dibekuk Polisi | Bali Tribune
Diposting : 7 June 2021 23:43
YAN - Bali Tribune
Bali Tribune/ RESIDIVIS – Dua pelaku pembobol SDN 4 Sulangai yang merupakan residivis diringkus Polsek Petang.
balitribune.co.id | Mangupura  - Dua residivis bernama Gde Sudarma (28) bersama adik iparnya Kadek Fendy Apriadi (27) dibekuk anggota Polsek Petang. Mereka dua kali melakukan tindak pidana pembobolan SD Negeri 4 Sulangai di Banjar Sandakan, Desa Sulangai, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung.  Dalam beraksi, kedua tersangka membawa mobil jenis Xenia sewaan bernomor polisi DK 1929 EG.     
 
Tersangka Sudarma asal Banjar Dinas Bankungan Desa Tajun, Buleleng dan Fendy Apriadi beralamat di Desa Kembang Sari, Kintamani, Bangli melakukan pencurian 8 unit laptop pada 15 Mei 2021 dini hari.
 
"Dua kawat yang dimodifikasi (dibengkokkan) dipakai membuka gembok pintu ruangan. Mereka terbilang cukup lihai karena bisa membuka gembok dalam hitungan detik dan mengaku belajar dari YouTube," ungkap Kapolsek Petang AKP I Ketut Gita didampingi Kanit Reskrim AKP I Gusti Ngurah Subandi, Senin (7/6/2021).
 
Merasa aman dalam aksi pertama membuat mereka ketagihan. Keduanya kembali melakukan pencurian dengan modus sama pada 27 Mei 2021 dan membawa kabur lima unit laptop serta dua handphone. 
 
"Setelah menerima laporan, kami di-backup Satreskrim Polres Badung melakukan penyelidikan," kata Ketut Gita.
 
Tidak sampai seminggu, polisi mendapat informasi dari masyarakat adanya penjualan laptop via marketplace di bawah harga pasar. Setelah ditelusuri, barang elektronik itu identik milik pihak sekolah yang dijual oleh Gde Sudarma. 
 
"Awal Juni 2021, kami meringkus tersangka Sudarma di kosnya Jalan Gunung Soputan Gang Ulun Suwi, Denpasar Barat. Dia mengakui perbuatannya dilakukan bersama Kadek Fendy Apriadi yang hari itu juga dibekuk. Kedua tersangka merupakan residivis kasus pencurian," terangnya. 
 
Dari tersangka disita barang bukti dua laptop, dua handphone, mobil Xenia, serta dua kawat yang dipakai mencongkel gembok. Satu laptop dijual dengan harga bervariasi mulai Rp 600 ribu sampai Rp 1 juta.
 
"Pengakuan Sudarma sudah mendapat uang Rp 4 juta dari hasil penjualan laptop. Kami masih melakukan pengembangan kemungkinan ada TKP lain," pungkasnya. ray
 
 
Pembinaan dan evaluasi terhadap desa/lurah terkait langkah yang telah dilakukan dalam penanganan Covid-19 di Desa Dauh Puri Kelod dan  Desa Dauh Puri Kauh, Senin (7/6).
 
Wujudkan Denpasar Bebas Covid-19,
DPMD Kota Denpasar Lakukan Evaluasi Desa/Lurah 
Denpasar balitribune.co.id |  - Masih adanya bahaya Covid-19 membuat Pemkot Denpasar melalui instansi terkait melakukan berbagai terobosan dan inovasi untuk mewujudkan Denpasar bebas Covid-19. Salah satunya melakukan evaluasi terhadap desa/lurah terkait langkah yang telah dilakukan dalam penganganan covid-19. 
 
“Kita akan melakukan evaluasi bulan November. Sekarang ini  diawali dengan pembinaan terkait dengan evaluasi mendatang,” ujarnya Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, IB Alit Wiradana usai melakukan pembinaan di Desa Dauh Puri Kelod dan  Desa Dauh Puri Kauh, Senin (7/6).
 
Dalam pembinaan yang dilakukan melibatkan instansi terkait seperti Dinas Kesehatan, Satpol PP, BPBD, Dinas Koperasi, Dinas Tenaga Kerja dan instansi lainnya. Pembinaan dan evaluasi penanganan covid ini dilakukan untuk lebih mempercepat terwujudnya Kota Denpasar bebas Covid-19. 
 
Dalam pembinaan disampaikan beberapa kreteria diantaranya adanya data Covid-19 yang update, adanya informasi yang dipahami masyarakat terkait pencegahan covid termasuk adanya inovasi yang dilakukan desa/lurah dalam mengani Covid-19 sehingga masyarakat mau merubah prilaku dalam kehidupan sehari-hari dalam menerapkan protokol kesehatan. Di samping itu peran satgasCovid-19 yang ada di masing-masing desa juga dievaluasi termasuk juga penegakkan hukum protokol kesehatan. 
 
“Ini merupakan salah satu inovasi yang kami lakukan untuk menekan kasus covid-19 di Kota Denpasar. Karena penanganan Covid-19 harus melibatkan sumua pihak tanpa terkecuali,” ujarnya.
 
Kepala Bidang Pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan Desa Ni Made Puspitasari menambahkan desa/lurah merupakan ujung tombak dalam penanganan Covid-19. Untuk itu perlu dilaksanakan evaluasi terhadap penanganan Covid-19 yang telah dilaksanakan selama ini. Hal ini untuk mengetahui apa yang telah dilakukan selama penanganan covid dan apa yang belum dilakukan sehingga penanganan covid dapat maksimal. Sehingga tentu tujuan akhir dapat mewujudkan Kota Denpasar bebas Covid-19.
 
Perbekel Desa Dauh Puri Klod, Nengah Suartha menyampaikan selama Covid-19 Desa Dauh Puri Klod menyampaikan telah melakukan berbagai langkah diantaranya membentuk tim satgas Covid-19 termasuk juga melakukan penyemprotan disinfektan di tempat umum untuk mencegah penyebaran Covid-19. Termasuk juga terus melakukan sosialisasi terkait dengan pelaksanaan protkol kesehatan .
Sementara Perbekel Desa Dauh Puri Kauh I Gusti Made Suandhi menyampaikan pihaknya beserta tim telah melaksanakan berbagai langkah penanganan Covid-19. 
 
“Kami telah melakukan berbagai kegiatan mulai dari sosialisasi sampai pada penegakan protokol kesehatan,” ujarnya, sembari menambahkan, sampai saat ini kasus Covid-19 tidak ada lagi di wilayahnya.