Bosan Jadi ASN, Lebih Baik Mundur secara Ksatria | Bali Tribune
Bali Tribune, Rabu 25 Desember 2024
Diposting : 10 April 2018 20:50
Agung Samudra - Bali Tribune
IB Gde Giri Putra
IB Gde Giri Putra
BALI TRIBUNE - Adanya oknum aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkab Bangli yang indisipliner  atau sering bolos kerja  membuat Sekertaris Daerha (Sekda) Bangli Ir IB  Gde Giri Putra bicara. Dalam arahan apel pagi bagi ASN, Sekda IB Gde Giri Putra meminta agar oknum ASN yang indisipliner segera mengubah prilakunya.  Kalau memang  oknum  ASN tersebut sudah bosan menjadi pegawai negeri lebih baik secara ksatria mundur sebagi pegawai negeri, Senin (9/4).
 
ASN merupakan profesi pilihan yang diminati banyak orang. Namun tidak semua orang punya kesempatan menjadi pegawai negeri. Oleh karenanya, Sekda Giri Putra meminta, bagi mereka yang sudah menjadi ASN, harus bersyukur dan selalu menjaga marwah dan martabat ASN. Caranya dengan disiplin dan kerja yang profesional. “Di negeri ini banyak sekali orang ahli dan pintar pada bidang tertentu. Namun kenyataanya, keahlian mereka tidak bisa membantu untuk menjadi pegawai negeri, karena formasi yang dibuka tidak sesuai dengan keahlian mereka. Jadi yang sudah menjadi ASN harus bersyukur. Harus kerja dengan benar. Jangan aneh-aneh,” tegasnya.
 
Sambung Sekda Giri Putra, jangan sampai karena ulah oknum yang indisipliner, semua ASN di Bangli tercoreng. ”Yang kami takutkan ASN di Bangli bekerja tidak profesional, kerja asal-asalan dan tidak ada kerjaan, padahal ASN memikul pekerjaan  yang sangat berat,” jelasnya. Untuk itu Sekda IB giri Putra meminta ASN sudah rajin bekerja tidak terpengaruh oleh sikap oknum ASN yang indisipliner.
 
Terkait dengan ASN indisipliner, Sekda Giri Putra menegaskan, kalau memang penghasilan dari bekerja sebagai ASN dianggap tidak sesuai, lebih baik oknum seperti ini secara ksatria mengundurkan diri. Karena selama ini dirinya sempat mendapat laporan dari masyarakat, ada oknum ASN yang sudah pakai celana pendek saat jam kerja. “Kalau sudah tidak srek atau gaji sebagai ASN tidak sesuai, lebih baik ksatria mundur dari ASN. Jangan sampai karena ulah segelintir oknum, semua ASN dicap tidak benar,” tegsanya.