BPBD Karangasem: Gunung Agung Status Normal | Bali Tribune
Diposting : 16 September 2017 15:11
Redaksi - Bali Tribune
Gunung Agung
Nampak puncak Gunung Agung dari salah satu Pos Pendakian.

BALI TRIBUNE - Sejak munculnya video soal peningkatan aktivitas kawah Gunung Agung yang kemudian menjadi viral, sebagian besar masyarakat di Karangasem dibuat was-was kendati belakangan pihak Vulkanologi dan Kegempaan dari pos pemantauan aktivitas Gunung Agung menegaskan jika aktivitas Gunung Agung masih dalam level normal dan masyarakat diminta untuk tidak panik.

Dari pemantauan terakhir sampai saat ini aktivitas vulkanik di kawah Gunung Agung sangat kecil dan hanya terpantau oleh Seismograf, “Sebulan belakangan ini memang terjadi gempa-gempa kecil yang sifatnya fluktuatif. Namun secara umum kondisi Gunung Agung dalam status normal,’’ tegas Kepala Pos Pengamatan Gunung Agung di Rendang, Dewa Mertayasa, Kamis (14/9).

Pun demikian, terkait dengan kondisi terakhir vulkanik Gunung Agung, pihak Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) juga sudah menerbitkan siaran pers yang dipublikasikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karangasem, yang intinya menegaskan jika tingkat aktivitas Gunung Agung ada di level 1 atau berada pada level normal.

Artinya masyarakat Karangasem tidak perlu panik atau khawatir yang berlebihan terkait isu semburan larva Gunung Agung. Kendati dalam siaran pers itu pihak Badan Geologi memang merekomendasikan masyarakat di sekitar Gunung Agung termasuk pendaki dan wisatawan untuk tidak beraktivitas, tidak melakukan pendakian dan tidak berkemah dalam area kawah dan di seluruh area dalam radius 2,5 kilometer dari puncak gunung.

Penegasan dari Badan Geologi tersebut cukup beralasan lantaran sejak beredarnya video aktivitas di kawah Gunung Agung itu, telah memunculkan beragam isu yang mengarah ke berita bohong atau hoax. Isu bohong yang lebih membuat masyarakat ketakutan yakni disebutkan jika status Gunung Agung dalam level awas.

Terkait isu menyesatkan itu, Kepala Pelaksana BPBD Karangasem, IB Ketut Arimbawa, lagi-lagi menegaskan dan memastikan jika itu hanya berita hoax di Medsos.

Sebab ditegaskannya dari pemantauan terakhir diketahui jika status Gunung Agung masih normal berdasarkan hasil pemantauan resmi yang diterbitkan oleh Pos Pengamatan Rendang “Itu pemantauan terkini, semua masih normal! Kalau status awas itu sudah meletus dan masyarakat sudah harus mengungsi semua,’’ tegasnya usai berkoordinasi langsung ke Pos Pengamatan Rendang bersama Koordinator Pos SAR Karangasem, Wayan Suwena dan Kapolsek Rendang, Kompol I Nengah Brata Kamis kemarin.

Untuk diketahui, Gunung Agung sendiri merupakan gunung vulkanik tipe monoconic strato dengan tipe letusan eksplosif. Berdasarkan catatan sejarah, Gunung Agung terakhir meletus tahun 1963 yang diawali dengan gempa ringan 16 pada 16 Februari 1963. Gempa itu terasa sampai kira-kira enam kilometer dari puncak yang kemudian disusul dengan gempa-gempa yang berskala lebih besar. Erupsi terjadi hampir satu tahun sampai Januari 1964 dengan puncak erupsi terjadi pada 17 Maret 1963.