Diposting : 12 June 2022 17:48
YUE - Bali Tribune
balitribune.co.id | Denpasar - Menteri Dalam Negeri, Muhammad Tito Karnavian secara resmi membuka Pawai atau Peed Aya Pembukaan Pesta Kesenian Bali (PKB) XLIV 2022 yang berlangsung di Depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali Niti Mandala Renon, Denpasar, Minggu (12/6). PKB tahun ini mengangkat tema Danu Kerthi Huluning Amreta yang bermakna Memuliakan Air sebagai Sumber Kehidupan. Tema tersebut memiliki spirit memuliakan sumber daya air sebagai mula dari segala kehidupan.
Pawai Pembukaan PKB 2022 dihadiri Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno, Gubernur Bali, Wayan Koster beserta Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, Bupati/Wali Kota se-Bali dan undangan lainnya. Gubernur Bali, Wayan Koster dalam laporannya menyatakan, pesta kesenian kebanggaan masyarakat Bali tahun ini menyajikan delapan materi pokok yaitu Peed Aya atau pawai, pagelaran, pameran, parade, lomba, lokakarya, sarasehan dan penghargaan pengabdi seni yang berlangsung selama sebulan penuh, akan ditutup pada Minggu 10 Juli 2022 mendatang.
"PKB merupakan komitmen dan konsistensi Pemerintah Provinsi Bali dalam mengarusutamakan kebudayaan sebagai haluan pembangunan Bali dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana Menuju Bali Era Baru," jelasnya.
Kata dia, pawai merupakan prosesi dan atraksi seni budaya yang mengilustrasikan tema Danu Kerthi dengan menampilkan kekayaan, keunikan, keunggulan masing-masing kota/kabupaten di Bali. PKB tahun ini menampilkan 24 komunitas mewakili Pemerintah Kota/Kabupaten se-Bali, lembaga pendidikan menengah dan tinggi, serta BUMN dan BUMD melibatkan lebih dari 2.400 orang seniman. "Banyaknya komunitas seniman yang berpartisipasi dalam pawai, walau dengan biaya swadaya menunjukkan tingginya antusias masyarakat mengikuti PKB seiring pandemi Covid-19 di Bali yang sudah landai dan stabil," ucap Koster.
Menteri Dalam Negeri, Muhammad Tito Karnavian dalam sambutannya mengatakan setelah 2 tahun terdampak pandemi Covid-19, dimana tahun 2020 lalu PKB digelar secara online dan pada 2021 berlangsung online dan offline. Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo mengapresiasi Pemerintah Provinsi Bali beserta semua pihak sehingga PKB tahun 2022 dapat digelar seperti sebelum pandemi.
"Apresiasi yang sangat tinggi kepada kita semua karena acara ini hanya dapat berlangsung ketika cukup confident pandemi Covid-19 sudah relatif terkendali di Bali. Saya selalu melihat dan mendampingi Bali karena salah satu dampak yang paling terdampak di Indonesia adalah Bali, karena banyak revenue yang berasal dari pariwisata," katanya.
Namun berkat kerja keras Pemerintah Provinsi Bali beserta stakeholder dan masyarakatnya, pandemi Covid-19 dapat terkendali salah satunya melalui vaksinasi yang tercepat di Indonesia. Bahkan tingkat antibodi masyarakat Bali sudah tinggi mencapai lebih dari 90%. "Kalau ada kasus, ada tapi relatif terkendali. Maka tetaplah waspada. Disiplin protokol kesehatan masih diberlakukan," ujar Tito.
Menurut dia, momen PKB tahun ini adalah penting untuk kembalinya ekonomi dan pariwisata Bali. Mengingat Bali kaya dengan seninya, sehingga PKB ini bertahan lama yang menghasilkan kelestarian budaya, para seniman Bali bahkan menjadi maestro internasional. "Atas nama bapak presiden, kami menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada gubernur dan semua pihak yang telah berani dan sukses melaksanakan acara ini," tandasnya.
Dikatakan Tito, tema PKB kali ini sangat tepat karena air adalah sumber kehidupan. "Salah treatment air akan mengakibatkan bencana, bahkan air bisa memberikan hukuman pada kita dan kerusakan massal. Memuliakan air menjadi kawan dan tidak menjadi bencana perlu kita dengungkan. Para seniman Bali berupaya merangkai kreativitasnya untuk memuliakan air," ujar Tito.
Ia mengapresiasi PKB tidak hanya diisi kesenian Bali, juga melibatkan kesenian daerah lain di Indonesia. "Adanya pengakuan budaya Bali. Sebentar lagi akan ada pembahasan, saya selaku Menteri Dalam Negeri diperintahkan bapak presiden mewakili pemerintah untuk membahas Undang-undang memperjuangkan pasal khusus untuk pengakuan budaya dan tradisi seni Bali supaya budaya, tradisi dan seni di Bali dapat terlindungi dari arus modernisasi, termasuk kebijakan-kebijakan pusat yang mungkin dapat menggerus budaya seni dan tradisi Bali," bebernya.
Usai dibuka dan dilepas secara resmi oleh Menteri Dalam Negeri yang ditandai pemukulan gong dilanjutkan dengan pertunjukkan Tari Siwa Nataraja dari kontingen Pemerintah Provinsi Bali disusul kontingen ISI Denpasar.