BALI TRIBUNE - Pekan Olahraga Pelajar (Porjar) Provinsi Bali yang telah diselenggarakan secara berkelanjutan menunjukkan komitmen senantiasa memantapkan Pemasyarakatan dan Peningkatan Prestasi Olahraga khususnya di kalangan pelajar.
Kegiatan ini memiliki makna strategis dalam pembinaan generasi muda bangsa untuk memiliki integritas sekaligus pengetahuan luas serta sportivitas yang tinggi sebagai nilai dasar untuk menjadi tulang punggung pembangunan.
Diharapkan Porjar Bali dapat melahirkan prestasi olahraga pelajar di mana mereka merupakan barometer mengukur keberhasilan pembinaan olahraga pelajar secara integral, yang dapat dijadikan modal dan aset prestasi Bali di tingkat nasional maupun internasional. Demikian disampaikan Gubernur Bali Made Mangku Pastika pada pembukaan Porjar Bali 2018 di Lapangan Puputan Margarana, Niti Mandala Renon, Sabtu (2/6).
"Saya mengapresiasi kepada segenap pembina olahraga mulai dari tingkat sekolah, kabupaten/kota sampai ke tingkat provinsi yang telah bekerja keras penuh dedikasi dalam pengabdian membina anak-anak kita guna terwujudnya masyarakat olahraga serta pencapaian prestasi setinggi-tingginya bagi insan olahraga Bali baik di tingkat nasional maupun internasional," ujar Pastika.
Dengan tema "Melalui Pekan Olahraga Pelajar Provinsi Bali Tahun 2018, kita wujudkan soliditas dalam membina olahraga kita raih prestasi Puncak menuju Bali Mandara", Pastika mengajak seluruh insan olahraga senantiasa meningkatkan soliditas para stakeholder keolahragaan dengan mengedepankan nilai-nilai sportivitas kejujuran saling menghargai, rasa tanggung jawab, dalam penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan olahraga di kalangan pelajar.
Porjar ini tidak hanya semata-mata mengutamakan perolehan medali atau merebut peringkat tertinggi, tetapi yang lebih penting kegiatan ini dapat membangun karakter pelajar dan pemuda yang sesungguhnya yaitu pekerja keras pantang menyerah jujur sportif dengan landasan semangat Jengah dan Puputan.
"Kalian harus memiliki fisik yang kuat dan jiwa yang sehat serta karakter mental pantang menyerah. Dengan demikian, kita akan berhasil menjadi bangsa yang maju dan sejahtera. Kita di Bali tidak memiliki sumber daya alam, tapi kita memiliki orang-orang yang hebat dan diisi oleh kalian semua ini. Bertandinglah dengan sprotif, karena dengan sprotivitas merupakan salah satu ciri karakter yang baik,” ujarnya.
Ketua Panitia Ketut Ngurah Boy Jayawibawa yang juga Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Bali dalam laporannya menyampaikan jika tujuan Porjar Bali untuk meningkatkan pola pembinaan dan memacu peningkatan prestasi olahraga dilandasi nilai sportivitas para pelajar seluruh Bali dalam rangka mendukung peningkatan prestasi daerah, baik di tingkat nasional maupun internasional serta membentuk generasi yang berintegritas.
Porjar mempertandingkan 21 cabor dan 9 cabor olahraga eksebisi dari tingkat SD SMP dan SMA/SMK. Cabor tersebut yakni, atletik, pencak silat, renang, voli, voli pasir, basket, sepak takraw, tenis meja, sepakbola, tenis lapangan, bulutangkis, senam, panjat tebing, taekwondo, catur, judo, karate, tarung derajat, gateball, woodball serta cabang eksebisi di antaranya dansa, balap sepeda, panahan, petanque, kabaddi, wushu, kempo, softball/baseball dan menembak.
"Peserta Porjar Bali 2018 berjumlah 4.575 orang terdiri dari atlet, pelatih dan ofisial, dilaksanakan dari tanggal 1 sampai 6 Juni 2018 di Denpasar. Dalam Porjar selain akan menentukan kontingen juara umum kami juga bekerja sama dengan SIWO PWI Bali memilih atlet terbaik putra dan putri tingkat SD SMP dan SMA/SMK," ungkapnya.