balitribune.co.id | Singaraja - Dalam rangkaian kegiatan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) pada bulan Oktober 2023 dan masa Inkubasi Generic Model Ekosistem Keuangan Inklusif (GM EKI), OJK bersama TPAKD (Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah) Kabupaten Buleleng melaksanakan financial inclusion dan mini expo UMKM yang berlokasi di Desa Bengkala, Kabupaten Buleleng yang bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat serta mewujudkan keuangan inklusif di wilayah pedesaan. Dalam hal ini, Bank BPD Bali turut berpartisipasi tidak hanya dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan khususnya di wilayah perdesaan namun juga turut menggelontorkan bantuan untuk KEM (Kawasan Ekonomi Masyarakat) Kolok Bengkala berupa 2 (dua) sapi betina serta sarana dan prasarana kantor untuk kantor Perbekel Desa Bengkala melalui program Corporate Social Responsibility (CSR). Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Direktur Kredit Bank BPD Bali, Made Lestara Widiatmika, S.E., M.M dan Direktur Kepatuhan Bank BPD Bali Drs. I Wayan Sutela Negara, M.M kepada Perbekel Desa Bengkala. Jumat (8/10).
Kepala OJK Kantor Regional 8 Bali dan Nusra, Kristrianti Puji Rahayu menyampaikan “Apresiasi kepada Bank BPD Bali yang tidak henti-hentinya mendukung kegiatan Literasi dan Inklusi Keuangan yang dilaksanakan oleh OJK. Salah satunya dengan pemberian Bantuan CSR di Desa Bengkala ini, dan mengapa kegiatan ini diadakan di Desa Bengkala karena terdapat komunitas Difabel, dimana prinsip dari literasi dan Inklusi Keuangan adalah agar setiap lapisan Masyarakat dapat memiliki akses keuangan tanpa terkecuali”. Direktur Kredit Bank BPD Bali, Made Lestara Widiatmika, S.E., M.M menyampaikan, bantuan sarana dan prasarana kantor yang untuk kantor Perbekel Desa Bengkala bertujuan untuk menunjang berbagai aktifitas operasional desa dalam mengoptimalkan kinerja dan kebutuhan masyarakat desa. Sedangkan, bantuan 2 (dua) sapi betina diperuntukan untuk KEM Kolok Bengkala agar dapat dimanfaatkan sebagai mata pencaharian baru, karena mayoritas warga di Desa Bengkala memiliki keterbatasan pada fisiknya sehingga berternak dapat menjadi salah satu solusinya. “Melalui kegiatan hari ini sekaligus bantuan melalui program CSR, Bank BPD Bali komitmen untuk tetap mendorong perekonomian daerah dan semakin meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bali serta memberikan akses keuangan yang setara bagi kaum difabel sesuai konsep none left behind” ungkapnya.
Bank BPD Bali juga menawarkan kemudahan untuk para petani melalui Kredit Program MESARI (Membangun Masyarakat Bali) dimana penerima kredit tersebut mendapat subsidi iuran BPJS Ketenagakerjaan dan merupakan salah satu solusi yang ditawarkan dalam rangka percepatan akses keuangan di daerah sekaligus mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Selain itu, program yang ditawarkan oleh Bank BPD Bali kepada Kelompok Tani Poktan Mejar Sari Rahayu juga sesuai dengan kebijakan Ekonomi Kerthi Bali, sektor pertanian menjadi prioritas untuk dikembangkan di Bali. Dalam masyarakat lokal Bali, sektor pertanian harus tetap dijaga dikarenakan pada proses aktifitasnya memiliki nilai budaya yang tinggi. Dimana tujuannya adalah membangun Bali sepenuhnya dengan keorisinilan dan keunggulan Bali di sektor pertanian (Genuine Bali) sebagai fondasi utama perekonomian Bali, sehingga mengembangkan komoditi pertanian yang sehat, berkualitas, bernilai tambah, dan berdaya saing untuk meningkatkan kapasitas perekonomian Bali melalui perdagangan antar daerah dan berorientasi ekspor. Mewujudkan kedaulatan pangan dengan membangun pertanian dari hulu sampai ke hilir untuk memenuhi kebutuhan pangan yang sehat dalam jumlah dan kualitas yang memadai untuk meningkatkan kesejahteraan Krama Bali. Tidak hanya pencairan kredit, Bank BPD Bali juga mengadakan pembukaan tabungan secara simbolis untuk Difabel KEM Kolok Bengkala.