Diposting : 2 August 2018 17:12
Khairil Anwar - Bali Tribune
BALI TRIBUNE - Dengan mengusung tema The Spirit of Pluralism, Kabupaten Buleleng kembali menggelar Buleleng Festival (Bulfest) VI Tahun 2018. Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Buleleng Ir. Nyoman Sutrisna, Rabu (1/8), mengatakan, Bulfest yang memasuki tahun keenam telah menjadi agenda tahunan Kementian Pariwisata (Kemenpar).
Sutrisna mengatakan,dengan masuknya Bulfest menjadi salah satu kegiatan pariwisata Kemenpar. Bulfest telah masuk kalendar of event Kementrian RI. Banyak keuntungan yang kita dapatkan dari itu salah satunya mengenai promosi dari Bulfest ini. Keuntungan lain Kemenpar memberikan suport berupa bantuan barang maupun anggaran yang membuat ringan beban APBD dalam penyenggaraan Bulfest kali ini. Bulfest akan digelar selama lima hari, berpusat di seputaran Patung Singa Ambararaja dengan kegiatan beragam,mulai kuliner, pagelaran seni dan budaya dari sejumlah sanggar, musik bahkan hingga menampilkan industry kain endek.
Kepala Bidang Kesenian, Dinas Kebudayaan Buleleng Wayan Sujana mengatakan, Bulfest kali akan menampilkan kesenian dari berbagai etnis untuk menggelorakan semangat keberagaman sesuai dengan tema yang diusung tahun ini. Pada sesi pembukaan akan ditampilkan parade seni dengan melibatkan kesenian dari unsur etnis lain.Formatnya adalah dibuka dengan tarian legong, kemudian tarian-tarian etnis seperti kesenian burdah dari masyarakat Pegayaman, tarian Kristiani dari Yayasan Peduli Kasih Desa Banyupoh, Barongsai mewakili warga Buddha dan Tarian Baris Gede untuk mewakili warga Hindu serta penutup oleh Adi Merdangga.
Selain itu akan ada tari kreasi Rang-Rang.Tarian ini bercerita soal keragaman dengan kreasi dari Sanggar Seni Santhi Budaya.Kreasi tari ini mengakomodasi gerakan tari dari berbagai unsur etnik.