Diposting : 30 January 2021 14:12
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
balitribune.co.id | Negara - Vaksinasi covid-19 tahap I di Jembrana akhirnya dimulai Jumat (29/1) pagi. Vaksinasi di awali oleh Forum Kordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan tokoh agama. Namun Bupati Jembrana, I Putu Artha tidak dapat di vaksinasi lantaran tidak lolos skrining.
Setelah sempat ditunda, vaksinasi covid-19 tahap pertama di Jembrana yang pelaksanaannya dipercepat dimulai Jumat (29/1). Sebelum diberikan kepada tenaga kesehatan, vaksinasi pertamakali dilakukan kepada Forkopimda Jembrana. Pantauan di RSU Negara, vaksinasi di mulai pukul 09.00 Wita. Bupati Artha mengawali menjalani skrining. Namun setelah menjalani pemeriksaan dan skring 16 kreteria skrining awal, pejabat asal Melaya ini tidak jadi di vaksinasi.
Ia pun mengaku menyesal batal di vaksinasi karena sejak awal sudah bersiap sebagai penerima pertama vaksin covid-19 Di Jembrana, “Saya dulu pernah storke ringan dan tiroid leher, juga tensi dan jantung. Dua hari lalu chek up masih ada comorbid. Sehingga tidak di vaksi” ujarnya. Ia yang akan mengakhiri jabatannya pada 17 Februari mendatang berharap bisa mengikuti vasinasi serupa pada tahap berikutnya bersama masyarakat Jembrana lainnya.
Akhirnya Wakil Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan yang menjadi penerima vaksin pertama di Jembrana, “Saat divaksin sambil ngobrol dan tidak terasa sakit. Setelah 30 menit juga tidak ada reaksi yang saya rasakan. Bekas suntikan saya pegang tidak sakit” ungkapnya. Ia berharap tidak ada lagi masyarakat yang ragu terhadap keamanan vaksin gratis bantuan pemerintah pusat ini, “saya yakinkan ke masyarakat vaksin ini aman.” tegasnya.
Vaksinasi selanjutnya disusul oleh Kapolres Jembrana I Ketut Gede Adi Wibawa, Dandim 1617/Jembrana Letkol Inf. Hasrifudin Haruna, Kajari Jembrana Pipiet Suryo Priarto Wibowo, tokoh agama dan pejabat lainnya serta tenaga kesehatan. Salah satu tokoh Muslim yang mengikuti vaksinasi tahap I ini adalah Wakil Ketua MUI Jembrana, Syarif Hidayatulah. Ketua GP Ansor ini meyakinkan bahwa vaksin ini dijamin kehalalannya oleh pemerintah dan MUI.
“Vaksin aman, saya saja tidak merasakan efek apapun setelah divaksin. Sebelum di salurkan, vaksin sudah menjalani proses yang banyak analisanya termasuk di jamin kehalalannya oleh MUI. Jadi tidak diragukan kehalalannya” papar tokoh muslim asal Loloan Timur yang juga Wakil Ketua NU Jembrana ini. Sementara Kadis Kesehatan Jembrana, I Gusti Bagus Ketut Oka Parwata mengaku dalam vaksinasi Jumat (29/1) ada dua orang yang tidak lolos skring.
Selain Bupati Artha, menurutnya Wakil Ketua Pengadilan Negeri Negara, Ni Kadek Kusuma Wardani juga tidak lolos skrining lantaran tensi tinggi sehingga ditunda. Ia menyebut di Jembrana vaksinasi tahap I di Jembrana menyasar 1.759 tenaga kesehatan. “Tahap I bagi para tenaga kesehatan yang ditargetkan tuntas pertengahan Februari, sudah disepakati minggu ini sudah bisa di selesaikan,” jelasnya. Vaksinasi ini disebar di 12 fasilitas pelayanan kesehatan.
Dandim 1617/Jembrana, Letkol Inf. Hasrifudin Haruna menyebut total vaksin yang didistribusikan dari Gudang Farmasi Dinkes Jembrana ke masing-masing lokasi vaksinasi di hari pertama Jumat kemarin sebanyak 520 vial. “Puskesmas I Jembrana 50, II Jembrana, 30, I Negara 50, II Negara 50, I Mendoyo 50, II Mendoyo 50, I Melaya 30, II Melaya 20, I Pekutatan 24 dan II Pekutatan 46, RSU Negara 110 dan Poliklinik Polres Jembrana 30,” paparnya.