
balitribune.co.id | Bangli - Setelah menyampaikan pidato perdana dalam rapat paripurna dewan, Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta bersama Wabup I Wayan Diar langsung melakukan tatap muka dengan ASN, tokoh masyarakat seperi kelian adat, perbekel, Selasa (4/3). Tatap muka yang diawali dengan melakukan persembahyangan bersama di Padmasana Kantor Bupati Bangli. Usai persembahyangan dilanjutkan dengan makan bersama.
Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta mengatakan, pembangunan Bangli harus selaras dengan visi dan misi Presiden yakni Asta Cita dan visi dan misi Pembangunan Bali yang teruang dalam Perda 100 tahun Haluan Bali Era Baru serta visi dan misi yang menjadi prioritas pembangunan Bangli.
“Sebelumnya kita telah banyak melakukan pembangunan, dan tentu bila ada yang belum selesai akan kita lanjutkan sesuai kebutuhan masyarakat Bangli,” ujarnya.
Bupati asal Desa Sulahan, Kecamatn Susut, Bangli ini sangat mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) selain isu nasional lainnya seperti pencegahan stunting, kemiskinan ekstrim. “Perbaikan infrastruktur tentu harus terus kita perjuangakan lintas kabupaten, khususnya dengan Bapak Gubenrur Bali,” jelasnya.
Berbicara masalah efisiensi anggaran, Kata Sedana Arta, semangat ini patut kita apresiasi, langkah-langkah yang diambil Presiden adalah sebuah langkah inovasi jadi wajib kita laksanakan.
“Dengan efisinsi ini tentunya kita tidak melemah semangatnya jengahnya, namun justru dengan efisiensi capaian Pembangunan tetap bisa kita adakan,” ungkapnya.
Kata dia, efisiensi perjalanan dinas (Perdin), Alat Tulis Kantor (ATK) serta efisiensi sermonial harus mulai kita gelorakan di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN). “Bahan-bahan retreat sempat saya baca, bahwa gaji dan TPP adalah komponen untuk meningkatkan kesejahteraan ASN di seluruh Indonesia,” sebutnya.
Sejatinya di Kabupaten Bangli telah lebih awal melakukan langkah efisiensi tersebut. Kawan-kawan bisa bongkar APBD Bangli. ‘Semenjak saya dilantik tahun 2020 kami telah melakukan efisiensi . Hal ini langkah wajib yang kita lakukan, namun hal ini jangan mengendurkan semangat melainkan menjadi penambah semangat dan jengah membangun Bangli,” harap Sedana Arta.
.Sementara Pj. Sekda Bangli I Made Aripulasari mengatakan, langkah efisiensi yang dilakukan pemerintah pusat menyebabkan menurunnya dana trasfer dari pusat seperti Dana Alokasi Khusus (DAK), Dana Alokasi Umum (DAU) dan anggaran Dana Bagi Hasil dari Pemrov Bali. Dijelaskan, pengurangan anggaran untuk Kabupaten Bangli dari pusat mencapai Rp 330 miliar sementara dana bagi hasil dari pemprov Bali mencapai Rp 30 miiar. “
Jadi untuk menutupi anggaran tersebut, kita harus mengoptimalkan potensi PAD kita, salah satunya adalah sektor pariwisata,” ujarnya.
Sementara untuk kegiatan makan bersama semua hidangan dibawa oleh ASN di masing-masing OPD dan ini salah satu bentuk penjabaran langkah efisiensi.