Capaian Target Restribusi Pasar Baru di Angka 30 Persen | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 05 Juli 2024
Diposting : 3 July 2024 00:10
SAM - Bali Tribune
Bali Tribune/ Sekretaris Disperindag Bangli Dewa Gede Anom Putra Sanjaya.

balitribune.co.id | Bangli - Target pendapatan dari retribusi pasar pada tahun 2024 sebesar Rp 6,4 miliar lebih. Sementara hingga bulan Juni realisasi target baru mencapai Rp 1,7 miliar lebih (30%). Kendati pencapaian target masih dibawah 50 persen, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Bangli optimis target bisa terealisasi.

Sekretaris Disperindag Bangli I Dewa Gede Anom Putra Sanjaya mengatakan untuk obyek pungutan retribusi menyasar empat pasar yakni pasar Kidul, Bangli, pasar Yangapi Kecamatan Tembuku dan pasar Kayuambua, Kecamatan Susut serta pasar Singamandawa, Kecamatan Kintamani. Pada tahun ini pemerintah menargetkan pendapatan retribusi pasar Rp 6.481.516.000. Sementara hasil pungutan retribusi di empat pasar hingga bulan Juni atau satu semester sebesar Rp 1.753.411.000” Jika melihat hasil punungutan retribusi baru diangka 30 persen dari target,” ungkapnya, Selasa (2/7 ).

Lanjut Dewa Putra Sanjaya, dari empat pasar, raihan pungutan reribusi terbesar berasal Pasar Kidul Bangli yakni sebesar Rp 899 juta lebih disusul pasar Singaman dawa Kintamani Rp 563 juta lebih dan pasar Kayumabua sebesar Rp 218 juta serta pasar Yangapi sebesar Rp 25 juta. Menurutnya, pencapai pungutan retribusi selama satu semester pada tahun ini lebih besar dibandingkan tahun lalu yakni hanya Rp 1.105.000.000. Pihaknya merasa optimis target bisa tereliasi.

Disinggung fator penyebab raihan punugutan retribusi selama satu semester baru diangka 30 persen, kata Dewa Putra Sanjaya karena hanya pasar Kidul saja yang buka tiap hari, sedangkan pasar lain buka tiap tiga hari sekali. ”Jika tidak pasaran, banyak pedagang yang tidak berjualan sehingga berimbas pada hasil pungutan retribusi,” ungkapnya.

Selain itu semakin maraknya jual beli via online menyebabkan kondisi pasar semakin sepi sehingga pedagang lebih memilih tidak jualan. ”Selain melakukan pembenahan dan peningkatan sarana prasarana pasar, kami juga akan terus melakukan inovasi, sehingga pasar bisa lebih menggeliat lagi,” jelasnya.