
Balitribune.co.id | Amlapura - Menindaklanjuti surat dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali terkait, Peningkatan Kewaspadaan Terhadap Virus Flu Burung, HPAI (Highly Pathogenic Avian Influenza) subtype H5N1 Clade 2.3.4.4, Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Karangasem, mengambil langkah cepat untuk mencegah masuknya dan kemungkinan penyebaran Virus Flu Burung tersebut di Kabupaten Karangasem.
Kadis Pertanian dan Perikanan Karangasem I Nyoman Siki Ngurah, kepada awak media, Selasa (7/3/2023), menyebutkan, dalam rangka kewaspadaan dan kesiapsiagaan pengendalian dan penanggulangan HPAI di wilayah Kabupaten Karangasem, perlu dilakukan langkah-langkah strategis untuk melakukan tindakan preventif dan mitigasi resiko.
Selasa pagi pihaknya mengerahkan sejumlah petugas untuk melakukan penyemprotan cairan disinfektan di sejumlah pasar tradisional di Karangasem yang memiliki pasar unggas, diantaranya di Pasar Amlapura Barat, Pasar Karang Sokong Subagan dan Pasar Bebandem, Karangasem. Petugas yang kerahkan tersebut bergerak melakukan penyemprotan mulai dari kandang, lahan areal asar unggas hingga ke lokasi jual beli ayam kampung di luar areal pasar. Selain melakukan penyemprotan, pihaknya juga membagikan cairan disinfektan kepada para pedagang agar nantinya para pedagang secara rutin melakukan penyemprotan secara mandiri.
Langkah-langkah pencegahan yang dilaksanakan kongkritnya meliputi, melakukan pembinaan kepada pemilik atau peternak unggas dan masyarakat di wilayah kerja penyuluh pertanian masing-masing terhadap kewaspadaan dan pelaporan jika ditemukan tanda klinis yang mengarah pada Avian Influenza yang dapat berupa penurunan produksi atau kematian mendadak. “Kami juga mengerahkan petugas di lapangan untuk mendata peternakan unggas, pasar unggas sebagai tindakan preventif dan mitigasi resiko. Nah data tersebut paling lambat kita sudah dapatkan pada 17 Maret mendatang,” tegasnya.
Pihaknya juga melakukan koordinasi dengan UPTD Puskeswan Kabupaten Karagasem atau Puskeswan Kecamatan untuk tindakan Epidemiologi, dan tindakan lebih lanjut apabila ada terindikasi kasus HPAI. Hingga saat ini Bali masih aman dan belum ditemukan adanya kasus Flu Burung. Berbagai langkah pencegahan makin diintensifkan agar varian baru Virus Flu Burung tersebut tidak masuk ke Bali. Saat ini terjadi kenaikan wabah HPAI subtipe H5N1 Clade 2.3.4.4.b dan Clade 2.3.2.1.c di dunia, dan telah terindentifikasi positif melalui uji PCR dan sekuensing di peternakan komersial bebek peking yang tidak divaksin di Provinsi Kalimantan Selatan, Hal ini berpotensi menyebabkan wabah yang dapat menyebar dengan cepat dan menimbulkan kerugian bagi industri unggas.