Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Covid-19 di Jembrana, Petani Padi Terancam Kesulitan Jual Hasil Panen

Bali Tribune / Tananaman padi di Subak Brawantangi, Desa Tukadaya, Kecamatan Melaya yang siap panen kini juga terdampak penyeberan virus corona.
balitribune.co.id | NegaraMerebaknya penyebaran covid-19 berdampak disegala sektor perekonomian masyarakat, tak terkecuali juga sektor pertanian. Kini setelah merebaknya penyebaran virus corona, petani krama subak basah di Jembrana resah lantaran padi yang kini sudah siap panen justru belum ada pembeli yang melirik.
 
Seperti salah satunya terjadi di Subak Brawantangi, Desa Tukadaya, Kecamatan Melaya. Puluhan hektar tanaman padi kini sudah siap panen, namun berbeda dengan musim panen sebelum-sebelumnya, pada musim panen yang jatuh pada musim penghujan ini dan ditengah merebaknya penyebaran virus covid-19, justru tidak ada pembeli yang melirik padi yang kini telah menguning. Sejumlah petani di Subak Brawantangi mengaku sangat merasakan dampak merebaknya penyebaran virus coroa yang juga sudah merambah ke wilayah Jembrana.
 
Menurut para petani, pada musim panen sebelum-sebelumnya, biasanya tiga minggu sebelum panen, sudah ada pembeli yang datang untuk membeli padi dan mereka setidaknya sudah menerima uang panjar pembelian padi. Namun para petani yang juga warga sekitar ini mengaku sekarang sudah seminggu lebih dari waktu panen justru belum juga ada pembeli yang datang untuk sekedar melihat tanaman padi mereka. "Tidak ada pembeli atau saudagar yang melihat dan datang ke sawah. Hampir semua masih sepi," ungkap sejumlah petani.
 
Mereka khawatir terancam merugi lantaran panen akan lambat dan mengakibatkan gagal panen. "Kalau panen sendiri biayanya mahal. Biaya oprasional tidak nuntut," ujar salah seorang petani, Wayan Herdita. Petani lainnya, Aji Subangli petani lainnya juga mengeluhkan persoalan yang sama. Menurutnya belum ada pembeli yang datang. Belum lagi disaat musim penghujan seperti saat ini, padi yang sudah siap panen rentan rebah dan bulir padi menjadi rusak terendam air, “kami sekarang bingung, padi bagus tapi tidak ada pembeli” keluhnya.
 
Sementara itu, pada musim panen pertama di tahun 2020 ini, di Subak Awen, Kecamatan Negara untuk menghindari gagal panen, belum lama ini sudah dilakukan panen padi. Ditengah sulitnya pembeli dan tidak adanya buruh panen yang datang dari Jawa setelah merebaknya virus corona, persubakan yang berlokasi di selatan wilayah Kota Negara ini panen menggunakan mesin. Begitupula hasil panen, berbeda dengan musim panen sebelum-sebelumnya, gabah kini di jual kiloan dan tidak lagi menggunakan jasa penebas gabah.
 
Sementara itu  Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Jembrana, I Wayan Sutama dikonfirmasi mengatakan pihaknya sedang mengadakan rapat dengan penyuluh untuk pemetaan subak-subak yang panen serta solusi antisipasi panen memanfaatkan Alsintan (Alat mesin pertanian) seperti Combine Harvester, Tresher serta penamfaatan tenaga lokal. “Ditengah situasi seperti sekarang ini, petani juga harus ikut panen sendiri. Nanti akan dikoordinasikan dengan KUD terdekat terkait pemanfaatan dana talangan” tandasnya. 
wartawan
Putu Agus Mahendra

Gubernur: Hentikan Sementara Izin Toko Modern Berjejaring

balitribune.co.id | Denpasar - Gubernur Wayan Koster menginstruksikan Walikota/Bupati se-Bali untuk menghentikan sementara (moratorium) pemberian izin berupa Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) maupun izin usaha Toko Modern Berjejaring di seluruh wilayah kota/kabupaten di Bali. Hal ini tertuang dalam Instruksi Gubernur Bali Nomor 6 Tahun 2025 tentang Penghentian Sementara Pemberian Izin Toko Modern Berjejaring yang ditetapkan pada 2 Desember 2025. 

Baca Selengkapnya icon click

Sindikat Pembobol Kartu Kredit Internasional Diringkus di Ubud

balitribune.co.id | Gianyar - Setelah melalui proses yang marathon, Polres Gianyar akhirnya berhasil mengungkap sindikat pencurian kartu kredit jaringan internasional yang beraksi di kawasan wisata Ubud. Sasarannya turis mancanegara, sepuluh orang pelaku sudah diamankan.   Empat pelaku adalah warga negara Indonesia, dua warga negara China, dan empat warga negara Mongolia, dengan total kerugian korban mencapai ratusan juta rupiah.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Warga Minta Pindahkan Tiang, PLN Kirim Rincian Biaya Jutaan Rupiah

balitribune.co.id | Singaraja - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menuai somasi setelah diminta menggeser tiang listrik justru mendapat jawaban rincian biaya berjumlah jutaan rupiah. Warga mengaku terpaksa melayangkan somasi setelah pihak PLN tidak mengindahkan permintaannya agar menggeser tiang listrik yang menghalangi aktivitasnya.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.