![Danu Batur](/sites/default/files/field/image/5142%20-%20Keba%201%20-%20PENYEBERANGAN%20-%20Aktifitas%20penyeberangan%20di%20Danau%20Batur%20yang%20sebelumnya%20sempat%20di%20tutup%20selama%20tiga%20hari.jpg)
balitribune.co.id | Bangli - Cuaca ekstrem yang ditandai dengan dengan hujan lebat serta angin kencang yang melanda Kabupaten Bangli sejak beberapa hari terakhir, sempat mengganggu aktifitas penyeberangan di danau Batur Kecamatan Kintamani. Demi keselamatan otoritas penyeberangan sempat menutup aktifitas penyeberangan selama tiga hari.
Kepala UPT Penyeberangan Danu Batur, Ketut Nasta mengatakan angin kencang dan hujan berpengaruh pada tingginya gelombang di Danau Batur. Oleh karena itu pihaknya sempat melakukan penutupan penutupan aktifitas penyeberangan. ”Melihat factor keselamatan aktifitas penyeberangan sempat kita tutup selama tiga hari, mulai Sabtu hingga Senin kemarin,” ujar Ketut Nasta, Rabu (12/2/2025).
Aktifitas penyeberangan mulai di buka sejak hari Selasa, namun demikian pihaknya terus melakukan pemantauan dan jika ombak kembali tinggi maka pihaknya terpaksa menutup aktifitas penyeberangan. “Hasil pemantauan saat ini tiupan angin tidak sekencang tiga hari lalu dan melihat ketinggian gelombang masih aman untuk penyeberangan,” sebutnya.
Kata Nuasta demi keselamatan saat menyeberang setiap penumpang wajib mentaati aturan untuk standar keselamatan salah satu yakni mengenakan baju pelampung. Disinggung kelanjutan pembanguan dermaga Kedisan, kata Ketut Nuasta pembanguan Dermaga Kedisan dilakukan secara bertahap dan tahun 2024 pembangunan telah kelar.
Walaupun sudah selesai dikerjakan untuk pengoperasian masih menunggu ibah dari Kementerian kepada Pemkab Bangli. ”Sambil menunggu proses ibah maka untuk sandar kapal masih gunakan tempat sandar darurat, mudah-mudahan proses administarsi untuk ibah cepat kelar,” ungkap Ketut Nuasta.