Daftar Tunggu PDAM Denpasar Capai 3000 Permohonan | Bali Tribune
Diposting : 13 September 2016 13:08
I Wayan Sudarsana - Bali Tribune
PDAM
TUNGGU - Tingginya daftar tunggu tersebut sebagai akibat dari masih minimnya total kapasitas produksi yang dimiliki PDAM Denpasar.

Denpasar, Bali Tribune

PDAM Kota Denpasar masih memiliki sejumlah kendala dalam pelayanan kepada masyarakat Kota Denpasar. Salah satunya yakni tingginya jumlah daftar tunggu PDAM yang belum mampu terlayani. Hingga Juli 2016, tercatat jumlah daftar tunggu pelanggan PDAM mencapai 3000 permohonan.

Direktur Utama PDAM Kota Denpasar, IB Gede Arsana ST, menjelaskan, tingginya daftar tunggu tersebut sebagai akibat dari masih minimnya total kapasitas produksi yang dimiliki PDAM Denpasar. Diakuinya total kapasitas produksi PDAM masih kurang jika dibandingkan dengan kebutuhan pelanggan.

Menurut Arsana, kapasitas produksi air PDAM Denpasar hingga tahun 2016 ini masih bersumber dari produksi sendiri sebesar 1.136,25 liter/detik dan produksi beli sebanyak 107,39 liter/detik. Sedangkan kebutuhan tahun 2016 sebanyak 1.652,00 liter/detik, sehingga PDAM masih kekurangan kapasitas produksi sebanyak 408,36 liter/detik. "Kekurangan ini, selain disebabkan terbatas nya sumber air baku dan kapasitas produksi, juga karena kualitas sumber air baku Sungai Ayung menurun terutama pada musim hujan," kata Arsana di Denpasar, Senin (12/9).

Selain masih rendahnya total kapasitas produksi yang dimiliki PDAM Denpasar, tingginya daftar tunggu PDAM juga disebabkan oleh masih tingginya tingkat kehilangan air di PDAM Denpasar. Dimana pada Juli 2016, tingkat kehilangan air PDAM  mencapai 29,31 persen dari total kapasitas produksi yang mencapai 1.243,64 liter/detik. "Sekarang prioritas kita adalah menekan tingkat kehilangan air. Pasalnya tingkat kehilangan air di Denpasar cukup tinggi. Hampir 30 persen air PDAM hilang," kata Arsana.

Menurut Arsana, mengatasi kehilangan air bukan pekerjaan mudah. Sebab PDAM Denpasar belum mampu menerapkan sistem blok, sehingga untuk menekan kehilangan air PDAM membutuhkan waktu mulai 3 hingga 5 Tahun. "Menekan kehilangan air butuh waktu lama. Perlu paling tidak 5 tahun. Sebab, kita belum menggunakan sistem blok. Pengecekan terkait titik-titik yang kemungkinan menyebabkan kehilangan air kita masih gunakan sistem meraba-raba," ujarnya.

Meski masih memiliki keterbatasan dalam hal pendanaan, pihaknya tidak mau tinggal diam, dan tetap memprioritaskan untuk menekan kehilangan air. Hal ini dilakukan agar semakin banyak warga Denpasar yang terlayani air bersih dari PDAM. "Kita sudah bentuk tim nol untuk mengecek keberadaan pelanggan yang dalam pemakainnya sangat kecil. Tim ini bertugas untuk mengecek bener gak pemakaiannya kecil? Apakah memang air PDAM tidak dipakai, apakah sudah menggunakan sumur atau nol karena air turun," ujarnya.