Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Dampak Banjir Bandang Meluas, Ribuan KK Krisis Air Bersih

Bali Tribune / ANTRE - Warga Desa Medewi mengantre untuk mendaptkan bantuan air bersih yang didistribusikan oleh Polres Jembrana menggunakan water cannon Senin, (18/1).

balitribune.co.id | NegaraDampak banjir bandang yang melanda sejumlah desa di Kecamatan Pekutatan kini meluas. Tidak hanya dirasakan oleh warga yang wilayahnya sempat terendam luapan air sungai. Kini ribuan rumah tangga di sejumlah wilayah lain kesulitan air bersih.

Selain kerusakan infrastruktur hingga kerugian material di sejumlah kawasan yang dilanda banjir bandang, dampak banjir bandang kini juga dirasakan warga di wilayah lainnya. Sejak air sungai Yehsatang dan Medewi meluap Kamis (14/1) malam, saluran air bersih terputus. Banyak pipa induk terputus akibat tersapu banjir. Ratusan pelanggan PDAM maupun pengguna air swadaya kini tidak memperoleh pasokan air bersih untuk  kebutuhan konsumsi sehari-hari.

Desa Medewi menjadi salah satu wilayah paling parah yang mengalami krisis air bersih pasca banjir bandang. Berdasarkan data yang diperoleh pada Senin (18/1) sedikitnya 1.456 KK yang kini kesulitan air bersih tersebar di enam banjar. Di Banjar Dauh pangkung Selepa sebanyak 176 KK, Banjar baler Setra  178 KK, Banjar Dlod Bale Agung 177 KK, Banjar. Dlod setra  160 KK, Banjar Loloan 180 KK dan Banjar Pesinggahan 585 KK. Warga mengaku pasokan air bersih di sejumlah bak penampungan yang ada di pemukiman warga kini sudah habis.

Salah seorang warga banjar Baler Setra, Sayu Kade Bukiasih (54) mengaku warga kini mebutuhkan suplai air bersih untuk kebutuhan konsumsi. “Kesulitannya untuk keperluan memasak dan minum. Kalau air sungai sekarang kotor dan keruh. Tapi kalau mandi sementara ke sungai,” ujarnya ditimpali sejumlah warga lainnya yang mengantre saat pendistribusian air bersih oleh Polres Jembrana Senin siang (18/1). Suplai air sebanyak satu armada water cannon berkapasitas 7 ribu liter amblas diserbu warga dalam beberapa saat saja.

“Pasca banjir bandang di Desa Medewi, jaringan air bersih terputus sehingga warga kesulitan air bersih. Atas laporan dari Bhabinkamtibmas melalui Kapolsek, kami diperintahkan oleh Kapolres mendistribusikan air bersih untuk warga di Medewi,” ujar Kabag Ops Polres Jembrana, Kompol I Wayan Sinaryasa didampingi Kapolsek Pekutatan, AKBP Gusti Agung Komang Sukasana. Pendistribusian air bersih ini akan dilakukan hingga jaringan pipa air yang terputus selesai di perbaiki sehingga bisa membantu warga untuk memenuhi kebutuhan air bersih.

Sementara Perbekel Medewi. I Nengah Wirama mengakui di wilayahnya memang sedikit warga yang memiliki sumur. “Jarang yang punya sumur. Selama ini menghandalkan air PDAM dan air swadaya bantuan dari Pamsimas. Wilayah pinggiran Banjar Pesinggahan sampai perbatasan Banjar Loloan menghadalkan PDAM, yang lainnya air pipasinasi. Secara menyeluruh sekarang akses pipanya terputus,” ungkapnya. Menurutnya dari enam kelompok air swadaya, dua bersumber dari irigasi persubakan dan empat lainnya mengambil air dari hulu di hutan.

Dampak banjir kali ini diakuinya paling terparah. Dikatakannya selama ini hulu tukad Yehsatang dan hulu tukad Medewi menjadi sumber air utama di wilayahnya. “Termasuk yang menghandalkan dari persubakan juga lumpuh karena ada bendungan jebol dan salurannya tertimbun lumpur.” ujarnya. Selain mengusulkan bantuan air bersih baik ke Polres Jembrana, BPBD Kabupaten Jembrana maupun Satpol PP Kabupaten Jembrana, pihaknya pun tengah berupaya untuk mempercepat perbaikan jaringan air swadaya yang tersapu banjir.

“Kami sudah buatkan proposal ke Pemkab Jembrana untuk semua kelompok air swadaya. Kami ajukan permohonan kebutuhan pipa ukuran 4 dim sepanjang 4 km. Dari enam bantuan Pamsimas itu semuanya sekarang hilang” paparnya. Selain jaringan perpipaan air bersih. pihaknya mengaku air persubakan yang juga selamai ini dihandalkan oleh lebih dari 400 KK juga kini tidak mengalir. “Semuanya tidak bisa terakses. Jalur utama dari Baler Setra sampai ke Pesinggahan sekarang sudah tidak ada airnya. Apalagi di Pangkung Selepa,” tandasnya.

wartawan
Putu Agus Mahendra
Category

Tok! Polresta Denpasar Larang Kembang Api di Malam Tahun Baru, Izin yang Sudah Terbit Akan Dicabut

balitribune.co.id | Denpasar - Warga Denpasar dipastikan tidak akan disuguhi pesta kembang api pada pergantian malam pergantian Tahun Baru 2026. Seiring pihak kepolisian Polresta Denpasar menegaskan tidak akan memberikan izin yang dikeluarkan untuk penggunaan kembang api. Kepastian ini disampaikan Kasi Humas Polresta Denpasar Kompol I Ketut Sukadi menyusul terbitnya instruksi dari Kapolri Jenderal Pol.

Baca Selengkapnya icon click

Laksanakan Haluan Pembangunan Bali 100 Tahun, Gubernur Koster Matur Piuning di Pura Besakih

balitribune.co.id | Amlapura - Gubernur Bali Wayan Koster bersama jajaran Pemprov Bali, Rabu (24/12/2025) pagi melaksanakan persembahyangan bersama sekaligus prosesi Matur Piuning di Pura Agung Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, sebagai penanda diresmikannya pelaksanaan Haluan Pembangunan Bali 100 Tahun 2025–2125.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Tren Pariwisata Global 2026, Wisatawan Menghindari Destinasi Padat

balitribune.co.id | Mangupura - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Republik Indonesia melihat tren wisata global pada tahun 2026 cenderung untuk melepaskan diri dari stres. Orang-orang dari berbagai negara akan mencari tempat wisata atau destinasi yang benar-benar menghadirkan ketenangan dan pemulihan mental.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.