balitribune.co.id | Klungkung - Janji bakal dituntaskan pada Jumat (8/5) untuk penyaluran Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) di Klungkung oleh Pemkab, masyarakat penerima rupanya harus bersabar. Walaupun sudah memasuki minggu awal bulan Mei, belum semua desa di Klungkung merampungkan pendataan calon penerima BLT-DD. Padahal Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa dan Pengendalian Penduduk Klungkung, menargetkan penyaluran BLT-DD sudah bisa dilakukan Jumat (8/5). Realitanya sampai tanggal yang telah ditentukan baru 4 Desa yang sudah menerima BLT-DD .
Hal itu ditegaskan oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa dan Pengendalian Penduduk Klungkung I Wayan Suteja Jumat (8/5) dan menyatakan hingga Jumat (8/5) baru bisa direalisikan pembagian BLT – DD hanya 4 Desa di Klungkung. ”Baru 4 Desa yang bisa dibagikan, karena belum semua desa rampung dalam melakukan pendataan calon penerima BLT-DD, malahan masih ada yang menggelar Musdes,” ujarnya memastikan.
Sementara dari 53 desa di Klungkung, hanya sekitar 50 persen desa yang sudah melaksanakan Musdesus (musyawarah khusus) untuk menentukan calon penerima BLT-DD, sementara sisanya masih merampungkan pendataan.
"Kami sudah cek di setiap Kecamatan, rata-rata desa yang masih ada yang melakukan musdesus. Sisanya masih proses pendataan," ujar Wayan Suteja menegaskan situasi tersebut.
Ia mengatakan, ada beberapa kendala yang dihadapi para petugas di desa untuk melakukan pendataan calon penerima BLT-DD. Misalnya adanya beberapa perubahan ketentuan persyaratan penerima BLT-DD dari Kementrian, dari awalnya mengacu pada 14 kriteria kemiskinan menjadi tiga acuan.
Antara lain, warga yang kehilangan mata pencaharian dan tidak memiliki cadangan ekonomi untuk hidup selama tiga bulan kedepan, memiliki anggota keluarga yang sakit menahun/kronis, serta warga miskin yang sudah terdata DTKS, namun belum menerima bantuan. Sehingga pihak desa memerlukam waktu, untuk mencari warga yang sesuai kriteria itu sehingga penyaluran BLT-DD bisa tepat sasaran.
"Selain itu, petugas yang mendata juga harus memastikan calon penerima BLT-DD tidak menerima bantuan PKH, BPNT, dan kartu prakerja. Sehingga tidak ada yang menerima bantuan double dan inilah yang membutuhkan waktu,” kilahnya.
Ia juga menegaskan, BLT-DD bagi warga yang kehilangan mata pencaharian tidak semata-mata untuk warga yang di PHK maupun yang dirumahkan karena COVID-19. Namun diperuntukan bagi kepala keluarga yang kehilangan mata pencaharian, serta tidak memiliki cadangan ekonomi untuk hidup selama tiga bulan kedepan.
"Untuk warga yang dirumahkan atau PHK karena COVID-19 ini, diarahkan untuk menerima program kartu prakerja," ungkap Suteja.
Dinas pun tetap menargetkan, Jumat (8/5) harus sudah ada desa di Klungkung yang menerima BLT-DD untuk periode bulan April. Nantinya setiap warga akan menerima BLT-DD sebesar Rp 600 ribu, selama tiga bulan.
"Target kami semoga tidak ada halangan, penyaluran BLT –DD bisa tuntas minggu depan," Pungkasnya.