balitribune.co.id | Mangupura - Krama Adat Banjar Bualu, Kelurahan Benoa, Rabu (23/10) malam berbondong-bondong datang secara sukarela melakukan deklarasi kepada pasangan calon (Paslon) Bupati Badung dan Wakil Bupati Badung Nomor Urut 1, I Wayan Suyasa dan I Putu Alit Yandinata (Suyadinata) dan Calon Gubernur Bali dan calon Wakil Gubernur Bali, Made Muliawan Arya-Putu Agus Suratnyana (Mulia-Pas).
Deklarasi yang dilakukan di jalan Kurusetra, depan Banjar Bualau tersebut juga dihadiri tim pemenangan paslon diantaranya Agung Bagus Tri Candra Arka untuk Paslon Suyadinata dan Kadek Budi Prasetya untuk Paslon Mulia-Pas. Tidak hanya itu sejumlah fraksi dari DPRD Badung juga turut hadir seperti Wayan Sukses, Nyoman Karyana, Made Suparta, Putu Sika Adi Putra, Gede Suraharja, AAN Ketut Agus Nadi Putra, Made Tomy Martana Putra, Made Wijaya, Wayan Puspa Negara.
I Wayan Sumantra Karang selaku koordinator Deklarasi mengatakan untuk Paslon Suyadinata pihaknya menargetkan 65 persen kemenangan. "Kami targetkan 65 persen kemenangan Suyadinata di Kelurahan Benoa. Saya ucapkan terimakasih kepada semua masyarakat dan tokoh yang sudah datang dan membantu terselenggaranya acara deklarasi ini. Semua kegiatan ini disupport oleh para event organizer (EO) lokal di Bualu, jika nanti bapak Suyasa jadi Pemimpin Badung, kami harapkan EO lokal bisa diprioritaskan saat ada event-event di Badung. Badung ini kaya, masyarakat Badung harus diutamakan," ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan, adik-adik di Desa Bualu ini sudah latihan berbulan-bulan untuk persiapan bapang barong, namun entah kenapa festival budaya Badung ditunda. " Dapat kami laporkan ke Bapak Suyasa hal-hal seperti ini. Badung ini kaya, tapi kenapa festival budaya tidak ada. Kami berharap jika bapak terpilih perhatikan terus seni dan budaya di Badung. Untuk itu kami siap untuk memenangkan di Keluran Benoa dan Kuta Selatan Paslon Mulia-Pas untuk di Propinsi dan Suyadinata untuk di Kabupaten Badung," paparnya.
Sementara Cabup Wayan Suyasa didampingi Cawabup Alit Yandinata mengatakan, pihaknya mengucapkan terimakasih atas kegiatan yang telah diselenggarakan ini. "Saya merasa terharu, meski kami serba kekurangan tapi masyarakat mau bergotong royong untuk mendukung kami berproses saat ini untuk mengabdi bagi Kabupaten Badung. Adapun visi dan misi yang kami buat saat ini adalah masukan dari sejumlah komponen masyarakat yang belum merasakan hak yang mereka terima secara merata. Seperti masalah krisis air yang belum bisa dituntaskan pemerintah saat ini, kita akan tuntaskan. Dan saya janji krisi air di Kuta Selatan ini bisa tuntas dalam satu tahun kepemimpinan Suyadinata sesuai tagline kami Sejahtera bahagia dan merata," ungkapnya.
Menambah orasi Suyasa, Cawabup Alit Yandinata mengatakan, program kongkretnya Suyadinata sudah melakui sejumlah kajian, bukan program omon-omon. Seperti Rp 2 miliar per desa adat, Rp 1 miliar per banjar adat, Rp 150 juta per subak, Rp 25 juta untuk santunan kematian, Rp 2 juta untuk tunjangan lansia. " Begitu juga pembagian be celeng kepada umat Hindu setiap menjelang Galungan dan umat lain juga kita berikan daging, namun bukan daging babi, tapi yang lain. Program lainnya yakni kesehatan gratis serta pendidikan gratis baik untuk sekolah negeri maupun swasta sudah kita pastikan akan kami realisasikan," paparnya.
Alit Yandinata juga memastikan program ini akan berjalan dengan baik. "Setelah kami hitung, semua program di atas hanya menghabiskan Rp 1 triliun dari APBD Badung yang menembus Rp 10 triliun setiap tahunnya. Kami bertanggung jawab, program ini diterapkan mulai tahun pertama menjabat," tegasnya.