Gianyar, Bali Tribune
Desa Lodtunduh mendapat kesempatan unjuk potensi dalam lomba Desa Pintar tingkat Provinsi Bali. Dengan mengandalkan pesona alam yang masih asri dan hijau, ditunjang dengan kesenian yang dimiliki warga setempat, Lodtunduh optimis dapat menjadi yang terbaik dalam pergelaran lomba tersebut.
Hal itu diungkapkan Wakil Bupati Gianyar Made Mahayastra di sela-sela penilaian Lomba Desa Pintar yang berlangsung di Wantilan Pura Alas Harum , Lodtunduh, Jumat (10/6). Turut hadir Ketua TP PKK Kabupaten Gianyar Ida Ayu Surya Adnyani, Ketua DWP Kabupaten Gianyar Ida Ayu Sri Ambari, SKPD terkait, beserta jajaran forum koordinasi pimpinan kecamatan.
Wabup Mahayastra mengatakan, Lodtunduh merupakan daerah penyangga pariwisata di Kabupaten Gianyar, yang berdampingan langsung dengan kelurahan Ubud sebagai ikon pariwasata. Tak menutup kemungkinan, ke depan Lodtunduh pun harus mempersiapkan diri dari pengaruh pariwisata tersebut.”Kini, alam di desa ini mulai dilirik investor pariwisata,”ucapnya.
Pejabat asal Melinggih, Payangan itu mengingatkan, agar Desa Lodtunduh tetap menjaga keasrian alam yang dimiliki. Sebab, itu merupakan modal utama dalam memperkenalkan jati diri dan potensi yang ada. Selain kelebihan tersebut, kreasi seniman pun perkembangannya sangat baik. Terbukti dengan adanya seni lukisan, patung, dan kerajinan tangan lainnya.”Sangat tepat rasanya memberi kepercayaan kepada Lodtunduh untuk mewakili Kabupaten Gianyar,”ucapnya bangga.
Perbekel Desa Lodtunduh Made Gunawan memaparkan, potensi unggulan yang dimiliki Desa Lodtunduh ada di bidang oeruoa dan senu lukis dibawah naungan Karang Taruna Desa yang bekerja sama dengan kelompok perupa Sari Lotus, didukung pengusaha seni, LPM, serta desa pakraman setempat.”Sejauh ini, progresnya sangat pesat,” kata dia
Disamping itu, kata dia, sector pertanian pun cukup berperan dalam kemajuan desa Lodtunduh. Bila ditinjau dari aspek organisasi adat, Lodtunduh memiliki 14 subak. Berdasarkan data dari PPL Lodtunduh, pada tahun 2014 luas panen untuk tanaman padi sebesar 302,8Ha dengan kisaran rata-rata produksi antara 10,00 s/d 11,00 Ku/Ha.”Pertanian masih menjadi mata pencaharian utama bagi sebagian masyarakat disini,” kata dia.
Kepala BPMD Provinsi Bali Ketut Lihadnyana, dalam sambutannya mengatakan, perlombaan desa tahun ini akan dilakukan penilaian terhadap keberhasilan pembangunan terdiri dari tiga bidang,yakni pemerintahan, kewilayahan, dan kemasyarakatan.
Adapun yang dinilai nanti, meliputi aspek pendidikan, kesehatan, pengaturan investasi dan ekonomi, tanggap dan siaga bencana, keamanan dan ketertibam, pemerintahan desa, inovasi, penanggulangan kemiskinan, dan peningkatan kapasitas masyarakat, lembaga kemasyarakatan dan partisipasi masyarakat, dan aspek pemberdayaan kesejateraan keluarga.