BALI TRIBUNE - Desa Sumerta Kauh, Denpasar Timur, menggelar kegiatan lomba mancing ikan lele di sepanjang aliran Tukad Cacung (Sungai Kelandis), Minggu (27/8). Acara yang diikuti 600 pemancing ini dibuka secara resmi Walikota I.B Rai Dharmawijaya Mantra ditandai dengan pelepasan ikan lele.
Tampak kegiatan tersebut dihadiri Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kota Denpasar IB. Alit Wiradana, Camat Denpasar Timur, Dewa Made Puspawan dan Perbekel Desa Sumerta Kauh, I Wayan Sentana.
Perbekel Desa Sumerta Kauh, I Wayan Sentana didampingi Ketua Panitia, Made Rudita mengatakan, kegiatan lomba mancing ini diikuti oleh 600 pemancing yang bertujuan untuk mensosialisasikan kali bersih kepada masyarakat serta tempat ini menjadi destinasi wisata sungai. “Menjaga lingkungan yang bersih dan sehat bukan hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah semata, melainkan tanggung jawab bersama. Mari kita saling bahu- membahu didalaam menumbuhkan serta mempertebal budaya hidup bersih dalam kehidupan sehari-hari,” kata Wayan Sentana.
Ia menambahkan dari lomba mancing ini, pihaknya melepas sebanyak 1200 ikan lele dan semoga dari kegiatan ini kedepannya Tukad Cacung ini bisa menjadi salah satu wisata yang menarik untuk dikunjungi masyarakat. "Lomba mancing ini memperebutkan hadiah utama berupa satu buah unit sepeda gunung, kulkas, mesin cuci, kipas angin dan hadiah hiburan lainnya," ujarnya.
Salah satu pemancing, asal Padangsambian, Ketut Wira Putra mengatakan, sangat senang dengan kegiatan lomba mancing seperti ini dan baru tahu kalau di Klandis ini ada sungai Cacung yang bersih ditengah pemukiman masyarakat padat. “Saya selalu mengikuti kegiatan lomba mancing yang diadakan dimana saja, bukan karena mencari hadiah melainkan karena hobi yang sudah saya senangi sejak saya SMP dan bisa membuat saya merasa bahagia saat ikan menyambar umpan pancing saya” ujarnya.
Walikota Rai Mantra, mengapresiasi dan menyambut baik kegiatan lomba mancing ikan yang dilaksanakan Desa Sumerta Kauh. “Saya mengapresiasi kegiatan mancing ini, yang merupakan inisiatif dari rekan-rekan Perbekel dan Lurah. Dimana ini harus terus berkelanjutan, karena bukan memancing saja yang didapat akan tetapi sudah ada penyadaran dari masyarakat untuk tidak membuang sampah kesungai”, ungkapnya.
Dengan kegiatan mancing di sungai seperti ini otomatis program, Kali Bersih sudah terlaksana dan jika sungai sudah bersih kedepannya Sungai cacung ini kedepannya bisa ditata serta menjadi sebuah alternatif lain seperti Jogging Track dan tempat wisata.
Selain itu sosialisasi hiburan mengenai kali bersih seperti lomba mancing ini sangat bagus untuk menyadarkan masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan sungai dan itu sudah terbukti seperti beberapa sungai di Denpasar yakni Tukad Bindu dan Tukad Lolohan yang sudah menjadi tempat rekreasi masyarakat Denpasar.