
balitribune.co.id | Mangupura - Masalah kemacetan masih menjadi momok di Kabupaten Badung. Kalangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat mengusulkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung selain membangun jalan baru agar menyiapkan tranportasi altenatif guna mengurai masalah kemacetan lalu lintas ini. Salah satu transportasi alternatif yang diusulkan adalah penyediaan transportasi laut atau taksi laut.
Saat ini keberadaan taksi laut dianggap urgent terutama di jalur Bandara Ngurah Rai sampai ke Canggu, Kuta Utara. Pasalnya, jalur ini dianggap kawasan vital pariwisata dan paling rawan macet.
I Made Ponda Wirawan, anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Badung menyatakan sudah saatnya Pemkab Badung memikirkan transportasi alternatif untuk mengatasi kemacetan terutama di kawasan pariwisata Kuta dan sekitarnya. Pasalnya, Kuta sebagai jantung pariwisata Badung saat ini dilema dengan masalah kekroditan lalu lintas.
Persoalan kemacetan ini sudah pasti menghambat pergerakan ekonomi khususnya sektor pariwisata.
"Penyediaan transportasi alternatif untuk mengurangi dampak kemacetan menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai, Pemerintah Kabupaten Badung agar menyiapkan transportasi laut atau taksi laut," ujarnya belum lama ini.
Menurut Ketua Komisi III ini taksi laut bisa menjadi solusi bagi masyarakat ataupun wisatawan yang ingin berpergeian menghindari jalur darat. Taksi laut dimaksud diharapkan bisa menjadi penghubung langsung antara Bandara Ngurah Rai-Canggu dan sekitarnya.
"Taksi laut utamamya dari jalur Canggu menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai," kata Ponda.
Diketahui bahwa kawasan Canggu dan sekitarnya yang ada di Kecamatan Kuta Utara dan Mengwi sekarang mulai diserbu wisatawan. Sejumlah akomodasi pariwisata mulai dari bar, restoran, hotel dan vila menjamur di kawasan itu. Hal inilah yang membuat jalan-jalan di sepanjang Bandara, Kuta, Canggu dan sekitarnya sering krodit.