Di Karangasem, Telur Ayam Mulai Langka di Pasaran | Bali Tribune
Bali Tribune, Selasa 25 Juni 2024
Diposting : 1 April 2022 04:26
AGS - Bali Tribune
Bali Tribune / Pedagang telur ayam di Pasar Amlapura Timur sedang menunggu pembeli

balitribune.co.id | Amlapura - Dua hari jelang masuknya bulan Ramadhan, harga kebutuhan pokok di pasaran utamanya telur ayam, terus merangkak naik. Di Pasar Amlapura Timur, saat ini harga telur ayam sudah mencapai Rp 45.000  per krat atau per tray isi 30 butir.

Selain harganya yang terus merangkak naik, saat ini keberadaan telur ayam juga mulai langka di pasaran.

Sejumlah pedagang di Pasar Amlapura Timur mengaku sudah hampir sepekan ini tidak mendapatkan pasokan telur dari peternak, artinya para pedagang hanya menghabiskan stok telur yang ada saja. Beberapa pedagang lainnya di pasar bahkan mengaku sudah kehabisan stok telur ayam.

“Sampai sekarang belum ada pasokan telur! Memang sekarang telur agak berkurang pasokannya, selain itu harganya juga terus naik,” ungkap Ni Nyoman Sayang, salah seorang pedagang telur dan sembako di Pasar Amlapura Timur, kepada media ini Kamis (31/3).

Disebutkannya, harga telur ayam kuakitas super atau telur berukuran besar dijual seharga Rp 45.000 per tray sedangkan ukuran sedang dijual seharga Rp 40.000 per tray.

Saat ini dia hanya menghabiskan sisa stok telur ayam yang tersedia saja, sedangkan pasokan telur dari peternak langsung sampai hampir sepekan ini belum ada datang.

Nyoman Sayang dan para pedagang lainnya juga mengaku tidak mengetahui secara pasti apa penyebab berkurangnya pasokan telur ayam dari peternak padahal sementara saat ini permintaan dan kebutuhan telur ayam dari pembeli meningkat tajam, terlebih menjelang masuknya Ramadhan.

Sementara itu, dampak cuaca ekstrem dan melambungnya harga pakan ternak, mengakibatkan produksi telur ayam di sejumlah sentra peternakan ayam petelur yang ada di Karangasem menurun drastis. Sejumlah peternak mengaku cuaca ekstrem telah mengakibatkan banyak ayam petelur mereka mati dan produksinya menurun.

Salah satunya di sentra peternakan ayam petelur di Desa Pesedahan, Kecamatan Manggis, Karangasem. Sejumlah peternak ayam petelur di desa ini mengaku cuaca ekstrem telah menyebabkan produksi telur ayam mereka turun drastis, bahkan hingga mencapai 20 persen.

Selain itu cuaca ekstrem juga membuat ayam ternak mereka banyak yang mati. Faktor lainnya yang juga berpengaruh terhadap menurunnya produksi ayam petelur, yakni tingginya harga pakan ternak. Dimana saat ini harga pakan ternak naik sebesar 300 rupiah atau sekitar Rp 6.500 per kilo. 

“Karena musim dan cuacanya seperti ini yang menyebabkan menurunnya produksi ayam petelur. Karena musimnya kayak begini sedikit ayamnya yang bertelur. Selain itu harga pakan ternaknya juga pak, waduh tinggi sekali, jeg terus naik,” ungkap Ni Nyoman Sutrini, salah seorang pengusaha ternak ayam petelur di Desa Pesedahan, Manggis.

Inilah yang mengakibatkan pasokan telur ayam dari peternak ke pasar-pasar tradisional berkurang. Dia dan peternak lainnya berharap pemerintah bisa membantu menstabilkan harga pakan ternak yang terus melambung, dan nyaris tidak terjangkau oleh peternak.