Di Tengah Pandemi, Kakao Jembrana Sukses Catat Ekspor 20 Ton. | Bali Tribune
Diposting : 20 August 2020 21:57
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
Bali Tribune / KAKAO - 20 ton komoditas kakau Jembrana kembali di ekspor ke luar negeri. Pelepasan ekspor kakau Jembrana ke Jepang Kamis (20/8) dilakukan oleh Guberner Bali, Wayan Koster.

 

balitribune.co.id | Negara – Ditengah pandemi covid-19 yang kini masih mewabah, petani kakao Jembrana masih tetap mampu produktif dan menorehkan hasil luar biasa. Kali ini 20 ton komoditas kakao Jembrana  kembali diekspor ke Jepang.

Pelepasan biji kakao komoditi ekspor secara simbolis oleh Gubernur Bali  Wayan Koster dengan pemecahan kendi disaksikan langsung Wakil Gubernur Tjokorda Artha Ardana Sukawati, Anggota DPR RI Dapil Bali Made Urip, Bupati Jembrana I Putu Artha serta Wabup I Made Kembang Hartawan di Subak Abian Dwi Mekar, Desa Pohsanten, Kecamatan Mendoyo, Kamis (20/8). Gubernur Bali Wayan Koster mengapresiasi langkah Pemkab Jembrana yang terus mengenjot sektor pertanian khususnya komoditas kakao.

Program itu menurutnya selaras dengan Visi Gubernur Bali Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Gubernur  Koster menyatakan pihaknya sudah memfasilitasi potensi kakao Jembrana dengan dukungan serta pembangunan dari hulu ke hilir. "Potensi ini kita dorong terus dan membantu meningkatkan produksinya serta perluas areal pertaniannya. Ini bagian upaya kita bersama membangun prekonomian Provinsi Bali berbasis pertanian sesuai visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali," ujar politisi senior asal Desa Sembiran, Buleleng ini.

Gubenur Koster mengatakan untuk mengubah dan memperbaiki struktur fundamental perekonomian Bali yang selama ini bertumpu pada pariwisata hingga  52%, perlu didukung upaya menggenjot sektor pertanian. "Selama ini kita terlalu asik membangun pariwisata sampai kita meninggalkan unsur utama prekonomian bali yang berbasis pada pertanian . Harusnya pertanian ini di bangun dengan betul-betul dengan komitmen sangat nyata kebijakannya yang bisa  mendorong pembangunan dari hulu ke hilir” paparnya.

“Sebagai sumber utama perekonomian yang baik.  maka sekarang mulai kita tata secara perlahan lahan," sambungnya. Pandemi covid-19 menurutnya harus dijadikan  momentum untuk membenahi perekonomian di Bali. Menyeimbangkan antara sektor pariwisata, pertanian dan industri berbasis budaya branding Bali terutama yang bersumber dari pangan dan sandang . "Jadi ini yang kita lakukan kedepan sebagai Program Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Dan setiap kabupaten mempunyai ke unggulan masing-masing,”tandasnya.

Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, IB Wisnuardhana mengakui sektor pertanian di Jembrana potensinya sangat besar. Selain kakao dan kelapa genjah, kini juga ada vanili yang semakin menggeliat untuk pengembangan Bumi Banten di seluruh Bali. Terutama yang akan dikembangkan kakao permentasi melalui Program Kakao Lestari Jembrana yang harganya cukup tinggi, diatas Rp50 ribu per kilo” ungkapnya. Disaat yang sama juga diserahkan bantuan pertanian berupa peralatan pasca panen.

Selain bantuan berupa gudang pengolahan, solar drayer dome beserta kelengkapannya, juga diserahkan secara langsung benih tanaman kakao serta bantuan Pemerintah Pusat sebanyak 100.000 pohon kakao untuk Jembrana ,  Kelapa bejah Sebanyak 12.000 serta NPK 2000 Ton. Bantuan difasilitasi Anggota DPR RI Dapil Bali dari Fraksi PDI Perjuanga, Made Urip.