Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Dianggap Melawan Pejabat, Empat Pengunjuk Rasa Dipanggil Polisi

Bali Tribune / DIDATANGI POLISI - Puluhan aparat kepolisian Polres Buleleng mendatangi loksi unjuk rasa warga Lingkungan RT 01 Dusun Pungkukan, Sabtu (15/7) di wilayah Banjar Dinas Juntal Desa Tinga-Tinga.

balitribune.co.id | Singaraja - Tindakan represif terhadap para pengunjuk rasa yang menolak rencana pembangunan Gardu Induk (GI) milik PT.PLN (Persero) di wilyah Banjar Dinas Juntal, Desa Tinga-Tinga oleh warga Lingkungan RT 01 Dusun Pungkukan Desa Celukan Bawang, Kecamatan Gerokgak terus berlanjut.

Setelah sempat mendapat perlakuan kasar aparat, di antaranya ibu-ibu dipaksa keluar dari lokasi lahan milik PLN yang tengah dilakukan proyek pengerjaan pagar, kembali warga mendapat perlakuan intimidasi berupa dugaan kriminalisasi.

Empat warga Dusun Pungkukan dipanggil Reskrim Polres Buleleng untuk dimintai keterangan terkait proses penyelidikan dugaan perbuatan tidak menyenangkan dan tuduhan melawan pejabat yang sedang menjalankan tugas.

Informasi di lapangan menyebutkan, empat warga yang dipanggil tersebut yakni Kepala Dusun/Kelian Banjar Dinas Pungkukan Saharudin dan tiga lainnya yakni Ismail, Siti Komariah, dan Susianti. Mereka diminta menghadap Senin (17/7) untuk dimintai keterangan atas peristiwa yang terjadi Senin (11/7) di lokasi Gardu 150 KV Banjar Dinas Juntal.

Adapun pemanggilan pihak kepolisian terkait adanya dugaan perbuatan tidak menyenangkan dan atau tindak pidana melawan seorang pejabat yang tengah menjalankan tugas yang sah seperti yang diatur dalam Pasal 335 dan atau Pasal 212 KUHP.

Kepala Desa/Perbekel Celukan Bawang H. Muhajir membenarkan pemanggilan warganya itu oleh Reskrim Polres Buleleng. Hanya saja dia mengaku belum mengetahui secara detail rencana pemanggilan tersebut. Namun demikian, pihaknya berharap kasus tersebut bisa diselesaikan dengan baik tanpa menyeret warganya ke ranah pidana.

“Saya sayangkan, saya juga minta kepada warga untuk lebih sabar menghadapi masalah yang tengah dihadapi. Jikapun PLN akan membangun gardu induk di lokasi tersebut, saya pasti akan turun tangan membicarakan masalah itu dengan para pihak,” kata Muhajir, Minggu (16/7).

Hal yang sama disampaikan anggota DPRD Buleleng H.Mulyadi Putra.Anggota Dewan asal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengaku akan ikut mendampingi warga ke Polres Buleleng untuk memenuhi panggilan penyidik Reskrim Polres Buleleng.

“Yang jelas saya akan ikut dampingi warga karena jangan sampai niat awal warga hendak menyampaikan aspirasi berujung pidana.Ini kan tidak elegan buat kondusifitas kawasan itu ke depan,” kata politisi asal Desa Penyabangan tersebut.

Saat dimintai keterangan adanya pemanggilan warga tersebut, kepolisian terkesan tertutup. Kapolres Buleleng AKBP I Made Dhanuardana saat dikonfirmasi belum memberikan respons setelah dihubungi melalui pesan singkat WhatsApp.

Hanya saja, Kasat Reskrim Polres Buleleng AKP Picha Armaedi mengaku pemanggilan tersebut berdasar adanya laporan. ”Karena ada laporan dari pelapor,” ujarnya singkat.

Sebelumnya Sabtu (15/7), puluhan warga kembali mendatangi lokasi pekerjaan pemagaran lokasi rencana dibangunnya gardu induk untuk meminta pekerjaan dihentikan sebelum tercapai kesepakatan dengan mereka.

Sayangnya pihak PLN mulai represif dengan mendatangkan puluhan aparat kepolisian dari Polres Buleleng untuk menghadapi warga pengunjuk rasa.

Warga pengunjuk rasa di antaranya ibu-ibu dipaksa keluar lokasi lahan milik PLN yang tengah dilakukan proyek pengerjaan pagar. Selain diancam akan diangkut, seorang ibu juga didorong serta pengunjuk rasa tidak diperkenankan menggunakan handphone merekam aksi. Kondisi itu membuat sebagian peserta unjuk rasa ketakutan oleh sikaf intimidasi aparat terhadap mereka.

“Kami merasa diteror oleh sikap aparat kepolisian dan pihak PLN yang memperlakukan kami dengan cara-cara tidak persuasif. Ini sangat disayangkan karena penyampaian aksi juga dilindungi undang-undang,” tegas koordintaor aksi Fathurrahman usai aksi, Sabtu (15/7).

Lebih lanjut Fahturrahman mengatakan, aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh warga hanya untuk memastikan pekerjaan proyek pemagaran di lokasi eks Kampung Barokah tidak dimaksudkan untuk membangun gardu induk.

“Kami hanya ingin memastikan bahwa proyek pemagaran oleh PLN tidak dilanjutkan dengan pembangunan gardu induk.Kami inginkan kepastian itu terulis hitam di atas putih, hanya itu,” ujarnya.

Menurutnya, sebelum PLN membangun gardu induk di lokasi yang bersebelahan dengan perkampungan warga, telah ada perjanjian yang disebutnya 12 item perjanjian antara warga dengan PLN.

“Salah satunya PLN berjanji akan menggusur area terdekat sebanyak 127 KK seandainya gardu induk jadi dibangun, kami masih pegang perjanjian itu. Selama ini tidak dipatuhi unjuk rasa akan terus kami gelar bahkan dengan lebih besar,” tandasnya.

wartawan
CHA
Category

Pendakian ke Pucak Mangu Ditutup Sementara, Pemkab Badung Dukung Karya Sakral 10 Tahun Sekali

balitribune.co.id | Mangupura - Jalur pendakian ke Pura Pucak Mangu, Desa Adat Tinggan, Desa Pelaga, Kecamatan Petang, ditutup sementara mulai 21 Oktober hingga 17 November 2025. Penutupan ini dilakukan karena digelarnya karya besar 10 tahun sekali yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Badung bersama krama Desa Adat Tinggan.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Antisipasi Bahaya di Jalan Raya Sejak Usia Remaja

balitribune.co.id | Gianyar – Astra Motor Bali kembali menunjukkan komitmennya dalam mengedukasi generasi muda melalui kegiatan Edukasi Safety Riding di SMAN 1 Gianyar. Sebanyak 70 siswa antusias mengikuti kegiatan yang dikemas dengan suasana fun learning bertema “Antisipasi Bahaya di Jalan Raya”pada jumat (24/10).

Baca Selengkapnya icon click

Makex Robotic Competition 2025 di Bali, 9 Negara Bersaing Menuju Juara Dunia

balitribune.co.id | Denpasar - Menuju Kejuaraan Dunia, (World Championship) yang akan dilaksanakan di China, Januari 2026 mendatang. Sembilan Negara yaitu, Indonesia, Mexico, India, Lebonan Korea Selatan, Thailand, Filipina , Malaysia dan UAE bertarung di event Makex Robotic Competition 2025 yang diadakan di  Hotel Aston Denpasar, Jumat (23/10).

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Cuaca Ekstrem Pengaruhi Hasil Panen Mentimun

balitribune.co.id | Tabanan - Cuaca panas ekstrem yang terjadi di Bali beberapa waktu terakhir ini membuat sejumlah hasil panen petani kurang maksimal. Seperti yang terjadi di Desa Pelaga Kecamatan Petang Kabupaten Badung, hasil panen mentimun tidak optimal karena pengaruh cuaca. Kualitas mentimun yang kurang bagus juga memengaruhi harga jual. 

Baca Selengkapnya icon click

Capaian Rencana Investasi Buleleng Jelang Akhir Tahun 2025 Tembus Rp 30,3 Triliun

balitribune.co.id | Singaraja - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Buleleng, mencatat realisasi investasi yang masuk ke daerah tersebut jelang akhir tahun 2025, telah mencapai Rp 30,3 triliun dari total target yang direncanakan.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.