Diduga Terbelit Masalah Adat, Gantung Diri | Bali Tribune
Diposting : 14 May 2020 23:40
Agung Samudra - Bali Tribune
Bali Tribune/ EVAKUASI - Petugas mengevakuasi jasad I Ketut Silib, Rabu (13/5).
Balitribune.co.id | Bangli - Diduga tidak kuat menghadapi tekanan mental karena terbelit masalah adat, I Ketut Silib (48) warga Banjar Begawan Desa Melinggih Kelod, Kecamatan Payangan, Gianyar nekad gantung diri dipohon bambu yang tumbuh di jurang milik I Nengah Arjana (48) di Desa Belancan, Kecamatan Kintamani, Rabu (13/5).
 
Informasi yang terhimpun, terungkapnya kasus bunuh diri tersebut berawal I Nengah Arjana hendak pergi ke ladangnya. Ketika melintas  I Nengah Arjana melihat sebuah sepeda motor jenis vario Nopol DK 3027 LZ parikr dipinggir jalan. Karena merasa curiga lantas I Nengah Arjana mencari pemilik motor di sekitar lokasi. Ketika melakukan pencarian dari atas jurang I Nengah Arjana melihat seseorang dalam posisi tergantung di pohon bambu. Selanjutnya I Nengah Arjana  memberitahukan hal tersebut kepada I Nengah Warta dan kemudian melapor ke Polsek Kintamani.
 
Mendapat laporan petugas dari Polsek Kintamani bersama petugas medis dari Puskesmas 6 Kintamani meluncur ke lokasi. Kapolres Bangli AKBP Gusti Agung Dhana Aryawan saat dikonfirmasi membenarkan adanya kasus bunuh diri tersebut. Dari hasil pemeriksaan terhadap jasad korban ditemukan bekas luka jeratan pada leher,  keluar cairan dari kemaluan serta luka sayatan pada urat nadi tangan sebelah kiri. ”Dari hasil olah TKP kuat dugaan sebelum gantung diri korban menyayat urat nadinya dengan menggunakan pisau cutter yang ditemukan dekat lokasi,” ujar mantan Kapolres Mappi, Polda Papua ini.
 
Selain itu disekitar lokasi ditemukan pula 6 lembar surat pesan terakhir korban.”Dalam suarat itu berisi permohonan maaf korban kepada keluarga dan masyarakat,” jelas Kapolres sembari menambahkan untuk motif sedang didalami petugas.
 
Untuk memastikan penyebab kematian korban, atas permintaan pihak keluraga jasad korban dikirim ke RS Sanglah untuk diotopsi. ”Petugas kami sudah langsung mengirim zasad korban ke RS Sanglah,” jelas AKBP Gusti Agung Dhana Aryawan.