Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Dies Natalis 72 UGM dan Rakernas Kagama

Bali Tribune / Putu Suasta - alumnus UGM dan Universitas Cornell
balitribune.co.id | Dalam sambutannya pada Rakernas sekaligus Dies Natalis ke-72 Keluarga Alumni Universitas Gajah Mada (KAGAMA), Ganjar Pranowo selaku ketua umum berulangkali menekankan pentingnya penguatan sosial masyarakat melalui aksi solidaritas dan pemberdayaan masyarakat. Solidaritas sosial dan kegiatan-kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat telah terbukti menjadi salah satu benteng pertahanan dalam menghadapi krisis seperti di masa pandemi Covid-19 dan aneka bencana alam yang menimpa masyarakat di berbagai daerah baru-baru ini. 
 
Ganjar mengenang dengan bangga dan memberikan apresiasi tinggi kepada semua anggota KAGAMA yang aktif terlibat dan tak mengenal lelah untuk terus mengupayakan penguatan-penguatan sosial melalui aksi solidaritas selama masa krisis tersebut. KAGAMA selalu hadir hampir dalam semua krisis dan bencana di negeri ini dan terus mengupayakan pemberdayaan masayarakat di masa normal.
 
Sebelum pandemi Covid-19 KAGAMA sesungguhnya telah memberikan perhatian serius pada upaya-upaya penguatan sosial masyarakat. Karena itulah KAGAMA selalu menunjukkan diri sebagai paguyuban besar yang inklusif, terbuka bagi semua kalangan dan menjangkau semua lapisan masyarakat. Dengan alasan itulah barangkali Ganjar Pranowo dalam sambutannya merasa perlu menyinggung salah satu program unggulan eksternalnya yakni mendorong inklusi sosial. Bentuk konkritnya adalah program Desa Inklusif yang dijalankan KAGAMA bersama dengan UGM dan Kemendesa PDTT.
 
Program Desa Inklusif adalah upaya membangun tatanan masyarakat desa yang mengakui, menghormati, melindungi dan melayani semua warga desa tanpa membeda-bedakan RAS, status sosial atau perbedaan-perbedaan lainnnya. KAGAMA menanamkan nilai-nilai pluralisme pada tingkat paling dasar yakni desa karena desa merupakan fondasi paling dasar dari setiap bangunan sosial. Maka pembangunan tatanan sosial yang benar-bena kokoh mesti dimulai dari desa.
 
Dengan jumlah alumni UGM yang sangat besar, tersebar di berbagai daerah dan negara, berasal dari berbagai suku, agama, lapisan ekonomi dan berbagai keragaman lain, KAGAMA dapat menjadi simpul pluralisme di negeri ini. Hal itu juga ditekankan oleh Rektor UGM, Prof. Panut, dalam sebuah diskusi informal di sela-sela kunjungan beliau minggu lalu ke Bali. Di tengah keprihatinan akan masih banyaknya tindakan-tindakan intoleran di negeri ini, Prof. Panut mengharapkan para alumni benar-benar dapat merepresentasikan UGM penjujung nilai-nilai ke-Indonesiaan sebagaimana tertera dalam Pancasila. Karena UGM adalah universitas nasional yang telah mewarnai perjalanan Indonesia sejak masa awal kemerdekaan.
 
Sekjen PP KAGAMA, Ari Dwipayana dalam berbagai diskusi juga selalu menekankan perlunya KAGAMA menunjukkan diri sebagai motor penggerak pluralisme. Demikian juga dengan Agung Putra, ketua PP KAGAMA bidang pengabdian masyarakat, yang kerap menegaskan bahwa paguyuban besar keluarga alumni tersebut merupakan contoh baik bagaimana anggota dari berbagai suku, daerah, agama, tersebar di berbagai negara dapat bersatu dalam semangat kepedulian sosial.
 
Sebagai anggota KAGAMA, saya memberi perhatian lebih pada citra inklusif KAGAMA selama ini dan bangga menyaksikan bagaimana teman-teman sealmamater menjalankan misi-misi sosial pada semua lapisan masyarakat terutama sepanjang masa pandemi Covid-19 ini. Sebagai seorang minoritas di negeri ini, kehadiran KAGAMA terasa seperti peneduh di tengah berbagai kebisingan beberapa tahun terakhir akibat ulah oknum-oknum dan kelompok-kelompok pelaku tindakan-tindakan intoleransi, provokator-provokator yang mengusik nilai-nilai pluralisme.
 
Penegasan agar KAGAMA terus tampil sebagai penjaga nilai-nilai pluralisme sebagaimana terbesit sepanjang Rakernas pantas disambut baik mengingat sebentar lagi kita akan memasuki tahun politik. Eskalasi persaingan politik selalu berjalan beriringan dengan kemunculan kelompok-kelompok intoleran karena ditunggangi para politisi populis dan pragmatis. KAGAMA mesti konsisten pada misi sosialnya dan pada identitasnya sebagai simpul pluralisme.
 
Active Majority
 
Dalam diskusi-diskusi dengan para pengurus KAGAMA di sela-sela penyelenggaraan Rakernas, tampak jelas adanya perhatian pada kemunculan kelompok-kelompok intoleran dalam beberapa tahun. Bahkan kota Yogyakarta sendiri yang selama puluhan tahun dikenal sebagai kota pendidikan dan kota budaya beberapa kali menjadi pusat perhatian nasional karena tindakan kelompok-kelompok radikal.
 
Sesungguhnya kelompok-kelompok dengan orientasi ekslusif dan radikal tidaklah banyak. Hanya sekelompok kecil saja atau minoritas jika dibandingkan dengan jumlah masyarakat yang masih menjunjung tinggi nilai-nilai pluralisme. Tapi kelompok minoritas ini sangat vokal dan cenderung provokatif. Dalam konteks inilah KAGAMA perlu  konsisten menunjukkan diri sebagai bagian dari active majority. Artinya, sebagai bagian dari kelompok masyarakat yang aktif menjalankan nilai-nilai pluralisme secara nyata. Jika KAGAMA terus konsisten menjalankan penguatan sosial melalui aksi-aksi solidaritas dan pemberdayaan masyarakat dengan menjunjung tinggi nilai-nilai pluralisme, masyarakat luas akan terinspirasi sehingga tidak ada lagi keluhan tentang silent majority yang sering kita keluhkan selama ini.
 
Penguatan sosial yang dijalankan KAGAMA, termasuk melalui solidaritas bernilai ekonomi kecil sekalipun seperti program Canthelan (menggantungkan bahan makanan dan mempersilahkan warga mengambil secukupnya), terbukti telah menjadi salah satu sumber penting ketahanan sosial kita selama masa pandemi. Dengan mensukseskan program-program sejenis di tingkat akar rumput tanpa membawa-bawa perbedaan primordial, KAGAMA telah tampil sebagai simpul pluralisme di negeri ini.
 
Rakernas dan Dies Natalis ke-72 KAGAMA yang dibuka sejak tanggal 18 Desember 2021, memadukan pertemuan tatap muka dengan pertemuan daring. Dengan menerapkan prokes ketat, sekitar 400 pengurus hadir dalam acara tersebut dan lebih dari 1 juta anggota berpartisipasi melalui berbagai segmen zoom meeting. Mereka tersebar di berbagai daerah dan berbagai negara. Semangat pluralisme yang terasa jelas sepanjang rangkaian acara-acara tersebut akan menjadi dasar kuat bagi KAGAMA untuk mensukseskan sinergi untuk Indonesia maju yang merupakan tema dari Rakernas dan Dies Natalis tersebut.
wartawan
Putu Suasta
Category

SMP PGRI 7 Denpasar Pilih Jalur Kekeluargaan Selesaikan Kasus Dugaan Penganiayaan

balitribune.co.id | Denpasar - Dugaan kasus penganiayaan terhadap seorang siswi SMP PGRI 7 Denpasar oleh rekan sekelasnya telah diselesaikan melalui jalur kekeluargaan. Penyelesaian ini dilakukan setelah pertemuan antara orang tua siswa, pihak sekolah, Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Bali, serta Tim Renakta Polda Bali pada Sabtu (10/5).

Baca Selengkapnya icon click

Epilepsi Kambuh Warga Songan Tenggelam di Danau Batur

balitribune.co.id | Bangli - Naas benar nasib I Nengah Muada, pasalnya pria asal Banjar Ulun Danu Desa Songan B ,Kecamatan Kintamani, Bangli ditemukan tewas karena tenggelam di danau Batur, pada Senin (12/5) sekitar pukul 04.30 wita. Kuat dugaan korban tenggelam karena penyakit eplilepsi yang di derita kambuh saat memeriksa jala perangkap ikan.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Dihibur Artis Bali, Malam Resepsi HUT Bangli Dipadati Warga

balitribune.co.id | Bangli - Ribuan warga memadati Alun-alun Bangli saat resepsi perayaan puncak Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Bangli yang ke-821 pada Sabtu malam (10/5). Acara kian meriah dengan menampilkan sejumlah artis Bali. Saat itu juga diserahkan piala bagi para pemenang berbagai lomba. Salah satunya yang paling dinanti ialah pemenang lomba penjor. 

Baca Selengkapnya icon click

Bali Spirit Festival Mengangkat Ubud dan Pulau Dewata Sebagai Pusat Kebugaran Dunia

balitribune.co.id | Ubud - Bali Spirit Festival ke-16 secara resmi dibuka oleh Deputi Bidang Pengembangan Penyelenggaraan Kegiatan/Event Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, Vinsensius Jemadu pada 7 Mei 2025 dengan tema "Follow Your Spirit". Hal ini menandai awal dari perayaan tahunan yang menggabungkan yoga, musik dunia, penyembuhan holistik, dan transformasi pribadi di jantung spiritual Bali, Ubud Kabupaten Gianyar. 

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Gubernur Koster Tegaskan Bali Tidak Membutuhkan Kehadiran Ormas dengan Berbagai Kedok

balitribune.co.id | Denpasar - Kehidupan masyarakat Bali diselenggarakan dengan tatanan untuk mewujudkan kehidupan yang harmonis guna menjaga kekuatan unteng alam, manusia, dan kebudayaan Bali demi Nindihin Gumi Bali. Kehidupan masyarakat Bali diwarnai berbagai unsur yang bersifat perorangan dan kelompok seperti suku, agama, ras, dan golongan yang dapat bergabung dalam berbagai organisasi, termasuk organisasi kemasyarakatan (Ormas).

Baca Selengkapnya icon click

Sampah Plastik Pemberontak Planet Bum

balitribune.co.id | Ketika kesadaran manusia gagal mengharmoniskan Alam dan lalai ajaran Tri Hita Karana maka suka tidak suka, cepat atau lambat musibah siap melanda umat manusia di bumi.  Lantas apakah sampah itu memberontak seperti halnya pemberontak yang mengkudeta  bumi? Hiruk pikuk sampah sudah malang melintang di hampir semua media sosial bahkan menjadi riak-riak perdebatan.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.