
balitribune.co.id | Gianyar - Tidak hanya pertokoan Mandara Giri (Eks Hardys), Kantor pusat Bank Daerah Gianyar malah sudah rata dengan tanah. Lantaran tergusur untuk pembangunan Mall, Bank Gianyar untuk sementara ngontrak ruko. Untuk tempat permanennya mendatang, Kantor Dinas Pariwisata dan Inspektorat pun dilirik karena lokasinya strategis.
Direktur Bank Gianyar, Nyoman Suparsa Widana menyebutkan, bahwa pelaksanaan lelang pembongkaran gedung Bank Gianyar dan Pertokoan Mandara Giri memang terpisah. Karena aset Pemkab Giabyar dan Perusahaan daerah harus dilaksanakan secara terpisah. Nilai pembongkaran sekitar Rp140 juta. Sebenarnya, target pembongkaran hampir bersamaan. Mungkin proses administrasinya berbeda," ungkap Widana didampingi DIrekturnya, AA Bagus Dama Arimbawa.
Karena kini sudah rata dengan tanah, Bank Gianyar pun untuk sementara berkantor di jalan By Pass IB Mantra. Dengan mengontrak ruko selama tiga tahun. Rencana lokasi Kantor yang permanen, pihaknya belum bisa menentukan, terlebih itu merupakan wewenang Pemerintah Daerah dalam hal ini Bupati selaku owner. Hanya saja pihaknya berharap, lokasi strategis dan dekat dengan Pasar Gianyar. "Kami lihat dua titik yang potensial. Yakni Kantor Dispar dan inspektorat. Mudah-mudahan dijadikan pertimbangan," harapnya.
Diakuinya, untuk penampilan Kantor bank, apalagi Kantor pusat seyogya tampil megah dan berlokasi strategis. Karena itu, pihaknya akan memohon bantuan kepada Pemkab Gianyar melalui anggaran daerah yang nantinya dijadikan penyertaan modal.
"Mudah-mudahan pendapatan Pemkab segera meningkat lagi. Harapan kami di APBD 2023 sudah dianggarkan sehingga 2024 kita sudah memiliki kantor pusat yang baru," pungkasnya.