Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Dimensi Aksiologis Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali

Bali Tribune / Umar Ibnu Alkhatab - Pengamat Kabijakan Publik
balitribune.co.id | Pada sebuah institusi, apapun bentuknya, tentu saja membutuhkan sebuah pernyataan tentang apa yang menjadi visi institusi tersebut, dan visi itu disusun berdasarkan cita-cita yang ingin dicapai oleh institusi tersebut. Demikian pula jika seseorang yang ingin menjadi pemimpin suatu tempat, apalagi berhubungan dengan kepentingan publik, maka ia pun harus memiliki visi dan visinya itu merupakan hasil perenungan dirinya tentang arah dan tujuan yang ingin dicapainya. Tentu saja, bahan mentah pembuatan visi itu bisa saja berasal dari hasil pengalamannya sendiri atau yang dihimpun dari pengalaman masyarakatnya. Oleh karenanya, visi menjadi sesuatu yang penting demi melihat apakah sebuah institusi atau seorang pemimpin memiliki arah dan tujuan yang ingin dicapainya atau tidak. Tanpa sebuah visi, institusi apapun atau individu siapapun tidak akan bisa meraih sedikitpun hasil di masa depan.
 
Dari banyak literatur, kita dapat merumuskan visi sebagai suatu rangkaian kata yang di dalamnya terdapat impian, cita-cita atau nilai inti dari suatu institusi atau bahkan seseorang. Bisa dikatakan bahwa visi menjadi tujuan masa depan suatu institusi atau seseorang itu. Secara praktis, visi adalah perangkat lunak yang dengannya sebuah perencanaan strategis dapat dirumuskan dan dengan demikian membantu membentuk strategi yang akan digunakan oleh institusi atau seseorang untuk mencapai masa depan yang diinginkan. Sebuah visi mencerminkan sebuah fokus untuk menghadapi dan menjawabi berbagai persoalan di masa depan. Oleh karena itu sebuah visi wajib mendeklarasikan tujuan dan orientasi masa depannya dengan jelas. Sebab, visi dengan kejelasan tujuan dan orientasi masa depan akan menjadi preferensi utama masyarakat untuk menyalurkan aspirasinya, dan dengan itu pula mendorong masyarakat untuk berpartisipasi mewujudkan tujuan dan orientasi tersebut. Artinya, masyarakat akan ikut merasa memiliki visi itu jika tujuan dan orientasi visi tersebut sejalan dengan tujuan dan orientasinya. Itulah sebabnya mengapa di dalam merumuskan sebuah visi, institusi atau individu harus memiliki kontak sosial dengan masyarakatnya sehingga arsitektur visi bersifat realistik dan relevan dengan kebutuhan masyarakat.
 
Tidaklah afdal jika sebuah visi tidak memiliki kontak dengan masyarakatnya, paling tidak visi tersebut bersentuhan dengan pengalaman dan pengetahuan masyarakatnya. Sebab, sebuah visi yang baik memiliki beberapa kriteria, di antaranya, menyatakan dengan jelas dan fokus tentang cita-cita atau keinginan yang bakal dicapai. Visi pada akhirnya harus menjadi semacam standar operasional prosedur di dalam menjalankan semua misi yang merupakan deskripsi rencana yang bakal dikerjakan demi mencapai visi yang telah dibuat. Visi diharapkan memiliki fungsi untuk menginspirasi masyarakat sekaligus memotivasi mereka untuk berkontribusi dalam mencapai visi tersebut, dan karena itu visi harus kontekstual. 
 
Berdasarkan pemikiran di atas, kita bisa meletakkan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali dalam konteks yang demikian di mana ia harus menjadi pengarah bagi tercapainya cita-cita yang diinginkan oleh Pak Koster. Dan dalam praktiknya kita melihat bahwa visi tersebut telah benar-benar dijalankan secara konsisten dan konsekuen serta diupayakan secara kontekstual pula. Visi ini pula telah membuat Pak Koster secara rutin mengecek dan mengevaluasi program-program yang sedang dan telah dikerjakan sehingga tidak mengherankan jika rapat evaluasi berjalan alot dan maraton. Suasana demikian membuat visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali menjadi standar operasional prosedur (SOP) sehingga Pak Koster harus memastikan bahwa SOP itu telah diikuti dengan baik sehingga cita-cita yang termaktub dalam visi tersebut bisa dicapai dengan baik pula. Sebagai SOP, tentu saja visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali menjadi acuan dan sejauh mungkin bisa dipakai sebagai alat ukur untuk menentukan apakah semua perangkat pemerintahan telah menerjemahkan dengan baik cita-cita yang terkandung dalam visi tersebut. Sejauh ini kita melihat bahwa terjemahan atas visi tersebut telah menghasilkan sejumlah hal yang kelak akan menjadi catatan tersendiri dalam sejarah kepemimpinan di Bali.
 
Akhirnya, kita bisa menemukan bahwa visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali memiliki dimensi aksiologis ketika ia bermanfaat sebagai panduan bagi lahirnya misi-misi strategis yang kemudian dijabarkan melalui sejumlah program, di samping tentu saja manfaat-manfaat lainnya. Kita patut mencatat bahwa visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, sebagai panduan, telah menginspirasi bagi lahirnya sejumlah hal yang kita kategorikan sebagai warisan intelektual yang penting bagi masyarakat Bali ke depan, yakni Peta Jalan Ekonomi Kerthi Bali Menuju Bali Era Baru yang diluncurkan oleh Presiden Jokowi luncurkan pada tanggal 3 Desember 2021, Dokumen Undang-undang Nomor 15 Tahun 2023 Tentang Provinsi Bali yang secara resmi diserahkan oleh Komisi II DPR RI kepada Gubernur Bali pada tanggal 23 Juli 2023, Haluan Pembangunan Bali Masa Depan 100 Tahun Bali Era Baru 2025-2125 yang di-Pasupati pada tanggal 19 Agustus 2023, dan Peluncuran Program Bali-Kerthi Development Fund (BDF) dan Program Management Office (PMO) oleh  Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) atau Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa pada tanggal 19 Agustus 2023. Warisan-warisan yang penting ini kelak akan membuat masyarakat Bali semakin maju dan berkembang. 
wartawan
Umar Ibnu Alkhatab
Category

Jadikan Nusa Penida 'Green Island', Bupati Klungkung Ajak Warga Stop Buang Sampah Sembarangan

balitribune.co.id | Semarapura - Mari bersama-sama peduli kebersihan lingkungan jangan membuang sampah sembarangan agar Nusa Penida selalu bersih dari sampah. Hal tersebut disampaikan Bupati Klungkung, I Made Satria saat membuka kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema Waste Management Ecosystem di Mandawa Creative Speace Amerta Penida, Desa Sakti, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Kamis (6/11/). 

Baca Selengkapnya icon click

Dekranasda Tabanan Tampilkan Karya Triwastra dalam Bali Fashion Week 2025 Season 1

balitribune.co.id | Tabanan - Selaku Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Tabanan, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya diwakili Ny. Budiasih Dirga menghadiri ajang Dekranasda Bali Fashion Week 2025 Season 1, yang digelar di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Provinsi Bali, Selasa (4/11). 

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Matangkan Keterbukaan Informasi, Diskominfosan Bangli Terima Visitasi Komisi Informasi Bali

balitribune.co.id | Bangli – Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian (Diskominfosan) Kabupaten Bangli menunjukkan keseriusan dalam mengelola keterbukaan informasi publik dengan menerima kunjungan penting dari Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) Komisi Informasi (KI) Bali, Kamis (6/11).

Baca Selengkapnya icon click

Serangan Tikus di Tegalalang: Petani Pasrah Gagal Panen 3 Kali Musim, Merugi Tanpa Jaminan Asuransi

balitribune.co.id | Gianyar - Di tengah usaha petani mempertahankan lahan sawahnya dari alih fungsi, justru hama tikus menggerogoti. Di Subak Pujung Kaja, Desa Sebatu, Tegallaalang, Gianyar, bahkan ada petani yang mengalamai gagal panen dalam tiga musim berturut-turut. Hal ini sangat ironis, kerugian material dan inmaterial cukup siginifikan tanpa jaminan asuransi.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Wamen Isyana: GENTING Wujudkan Jamban Sehat untuk Keluarga Berisiko Stunting di Karangasem

balitribune.co.id | Amlapura - Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mempercepat penurunan stunting. Saat meninjau dua keluarga berisiko stunting di Banjar Dinas Kebon, Desa Bukit, Kecamatan Karangasem, Wamen Isyana menyoroti peran masyarakat dan dunia usaha yang bergotong royong melalui Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING).

Baca Selengkapnya icon click

Danamon: #JanganKasihCelah Terhadap Ancaman Penipuan Berbasis AI Deepfake

balitribune.co.id | Jakarta - Kemajuan teknologi tidak hanya membuat hidup semakin mudah, tetapi juga memunculkan tantangan baru. Salah satu ancaman nyata yang kini semakin berkembang adalah penipuan yang menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) dengan teknik deepfake yang mampu meniru wajah dan suara seseorang secara sangat realistis.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.