balitribune.co.id | Denpasar - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bali mengimbau masyarakat segera mengikuti program vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau penguat (booster) demi mengantisipasi penyebaran Covid-19 subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.
“Yang paling signifikan sekali laksanakan booster. Bagi yang belum vaksin ke-3, kami berharap masyarakat untuk melaksanakan vaksin booster karena itu yang menjaga kita dari varian-varian apapun yang terjadi. Itu yang menjaga imun dan memperkuat imun kita,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali I Nyoman Gede Anom kepada Bali Tribune, Kamis (16/6).
Menurut Gede Anon, vaksinasi dosis-3 penting dilakukan sebagai sebuah tindakan dan pencegahan bagi varian-varian baru virus Covid-19, termasuk subvarian omicron B.A4 dan B.A5. Selain sebagai pencegahan, kata Gede Anon, vaksin dosis-3 juga akan menciptakan imunitas masyarakat atau herd immunity.
Pasalnya, virus subvarian B.A4 dan B.A5 tetap bisa menginfeksi masyarakat yang bahkan sudah diberi dosis lengkap sekalipun, karena penularannya begitu cepat. Namun, Gede Anom menegaskan, bahwa prioritas dosis 3 ini adalah untuk meringankan gejala.
"Subvarian B.A4 dan B.A5 ini mengesampingkan orang-orang yang sudah divaksin, jadi bisa tetap kena. Tapi vaksin dosis 3 ini berguna sebagai penangkal untuk meringankan gejala. Dijamin jika sudah booster, varian ini akan seperti flu biasa," terang Gede Anom.
Gede Anon menegaskan bahwa hingga saat ini subvarian omicron B.A4 dan B.A5 belum lagi ditemukan di Bali.
“Saat ini tingkat penularan Covid-19 di Bali sebesar 0,49% dan rasio kasus positif di bawah 2%,” kata Gede Anom.
"Herd immunity atau kekebalan warga Bali mencapai 95%, sehingga diprediksi mudah-mudahan tidak akan mengganggu kelangsungan pertemuan global G-20 pada bulan Oktober nanti," tambah Anom.