Dispar-BPPD Badung ‘Gebrak’ Pasar India, 600 Ribu Wisatawan India Ditarget Berkunjung ke Badung | Bali Tribune
Diposting : 15 January 2020 07:30
I Made Darna - Bali Tribune
Bali Tribune / PROMOSI - Kepala Dispar Badung I Made Badra (tengah) didampingi Ketua BPPD Badung IGN Rai Suryawijaya (kanan) dan Wakil Ketua BPPD Made Ramia Adnyana menjelaskan rencana promosi ke India.
balitribune.co.id | Mangupura - Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Badung langsung tancap gas dengan menggebrak Pasar India di bulan Junuari 2020 ini. Dengan menggandeng Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) setempat, Dispar Badung melakukan promosi pariwisata dengan menyasar dua kota di India, yakni kota Mumbai dan Kota Ahmedabad.
 
Dua kota ini dipilih sebagai target calon wisatawan ke Badung, lantaran memiliki banyak penduduk “miliarder’ yang suka traveling. Bahkan tak tanggung-tanggung dengan promosi pariwisata ini, Dispar dan BPPD Badung berani pasang target sebanyak 600 ribu turis India akan datang ke Badung pada tahun 2020 ini.
 
“Iya, India merupakan pangsa pasar potensial yang patut digarap. Makanya tahun 2020 ini kami memilih India untuk tempat promosi,” ungkap Kepala Dispar Badung I Made Badra didampingi Ketua BPPD Badung IGN Rai Suryawijaya dan Wakil Ketua BPPD Badung I Made Ramia Adnyana, Selasa (14/1/2020).
 
Selama lawatan di dua kota tersebut, tim promosi pariwisata Badung mendapat sambutan positif. Bahkan, banyak agent-agent perjalanan di negara tersebut yang menyatakan keinginannya untuk datang ke Bali. Mereka mengaku tertarik datang ke Pulau Dewata lantaran India dan Bali memiliki kemiripan dari seghi agama dan budaya.
 
“Tim promosi kita mendapat sambutan hangat saat sales mission di Mumbai dan Ahmedabad. Mereka tertarik datang ke Bali,” kata Badra.
 
Hal senada juga disampaikan Rai Suryawijaya. Menurutnya pangsa pasar India memang sejak dulu menggiurkan untuk digarap. Pasalnya, dengan jumlah penduduk yang sangat besar, di India juga banyak warganya yang kaya raya dan suka berpergian ke luar negeri.
 
“Di India itu sekitar 600 ribu warganya tergolong kelas menengah ke atas. Mereka suka traveling. Terutama yang di Mumbai dan Ahmedabad itu. Di dua kota besar itu penduduknya banyak kaya-kaya,” timpalnya.
 
Jadi, pihaknya tidak salah membidik India sebagai tujuan promosi. “Apalagi India dan Bali itu punya kemiripan terutama agama Hindunya. Jadi, mereka sangat tertarik ingin datang ke Bali,” imbuhnya.
 
Hanya saja, pria asal Dalung yang juga Ketua PHRI Badung ini berharap untuk mendongkrak kunjungan wisatawan India ini maskapai penerbangan Garuda agar bisa direct langsung ke India.  "Kami harap Garuda bisa direct langsung ke India. Karena memang wisatawan India itu potensial sekali. Selama ini kendalanya kan karena tidak ada penerbangan langsung India-Denpasar, sehingga mereka lebih memilih berlibur ke Dubai atau Thailand," kata Rai Suryawijaya.
 
Sementara Ramai Adnyana yang menjadi ketua tim rombongan promosi pariwisata ke India menambahkan bahwa promosi di awal tahun 2020 ini selain menyasar kota Mumbai dan kota Ahmedabad, ia bersama rombongan juga berkesempatan menghadiri travel show paling bergengsi di Asia Selatan. Dalam acara konferensi South Asia Travel and Tourism Exchange (SATTE) India 2020 tersebut, pihaknya juga berkesempatan untuk lebih banyak mempromosikan keunggulan pariwisata Bali dan Badung.
 
“Selama di India agenda kami sangat padat. Setelah ke kota Mumbai, kami langsung ke Ahmedabad. Kemudian kami bersama Kementerian Pariwisata ikut menghadiri SATTE. Jadi, dengan melihat respon disana, kami berkeyakinan wisatawan India akan lebih banyak datang ke Bali,” imbuhnya.