Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Distan Denpasar Panen Perdana Jagung Ketan Hitam, Waktu Pertumbuhan Singkat, 1 Hektar Hasilkan 17 Ton

Bali Tribune/ Kadis Pertanian Kota Denpasar, I Gede Ambara Putra, disela pelaksanaan panen perdana jagung ketan hitam di Subak Umadesa, Jumat (18/9) lalu.
Balitribune.co.id | Denpasar - Ditengah Pandemi Covid-19 saat ini, Dinas Pertanian Kota Denpasar tak henti untuk berinovasi, utamanya dalam upaya memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Kali ini, pihaknya berhasil mengembangkan Jagung Ketan Hitam yang telah panen perdana dalam masa uji Coba di Subak Umadesa, Jumat (18/9) lalu.
 
Kepala Dinas Pertanian Kota Denpasar, Ir. I Gede Ambara Putra, M.Agb disela pelaksanaan panen perdana menjelaskan bahwa pengembangan jagung ketan hitam memiliki prospek yang menjanjikan. Dimana, dengan waktu masa tanam  yang singkat sekitar 2,5 bulan bisa langsung dipanen dengan nilai ekonomi yang cukup tinggi 1 buah dengan harga lebih kurang Rp1.500 sampai Rp2.000. Bahkan, dengan lahan 1 hektar dapat dihasilkan sedikitnya 17,5 ton. “Hal ini tentunya dapat dijadikan komoditi unggulan di Kota Denpasar,” kata Ambara Putra.
 
Lebih lanjut dijelaskan, Jagung Ketan Hitam yang dikembangkan di Kota Denpasar merupakan tahap uji coba untuk melihat kelayakan potensi pengembangan komoditi jagung selain jagung manis yang telah berhasil dikembangkan di Kota Denpasar.
 
Menurut Ambara Putra, masalah pemasaran, saat ini tidak menjadi kendala, apalagi pangsa pasar online telah tersedia, hanya saja, kita perlu memperkenalkan komoditas yang baru kepada para konsumen dan juga kepada para petani. 
 
“Hal ini dibuktikan dengan adanya pembeli dari Surabaya yang telah membeli langsung hasil panen jagung ketan hitam sebanyak 40 kg,” jelasnya.
 
Penanaman jagung ketan hitam tidak memerlukan perawatan yang terlalu rumit, hanya perlu dilakukan pemupukan Urea, NPK, dan pupuk cair sehingga pertumbuhan jagung menjadi optimal. “Jadi kami mendorong petani di Kota Denpasar selain komoditi rutin, Jagung Ketan Hitam dapat menjadi pilihan alternatif untuk dikembangkan berkelanjutan,” jelasnya.
 
Menurut Ambara Putra, jika prospek pasar jagung ketan hitam di Kota Denpasar sebaik jagung manis, yang telah terlebih dahulu dikembangkan, tidak menutup kemungkinan areal penanaman jagung ketan hitam akan ditingkatkan. Lahan yang diujicobakan dengan melibatkan 4 orang petani di Subak Umadesa.
 
Sementara, Kabid PSP, Ir. Ida Ayu Sukerniati didampingi Kasi PSP, IGAN Anggreni Swari mengatakan, jagung ketan hitam merupakan pangan fungsional yang dapat memberikan manfaat kesehatan karena adanya kandungan antioksidan cukup tinggi dan dapat meningkatkan imun tubuh.
wartawan
I Wayan Sudarsana
Category
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Astra Motor Bali Hadirkan Super Deal Akhir Tahun “Astra Honda Vaganz"

balitribune.co.id | Denpasar – Guna memberikan manfaat lebih bagi masyarakat Bali, khususnya karyawan Grup Astra Bali, Astra Motor Bali menghadirkan program super deal akhir tahun bertajuk “Astra Honda Vaganza”. Program ini merupakan bentuk apresiasi sekaligus komitmen Astra Motor Bali dalam mempermudah kepemilikan sepeda motor Honda menjelang penutupan tahun 2025.

Baca Selengkapnya icon click

Empat Kapolres dan Dua Direktur Polda Bali Diganti

balitribune.co.id | Denpasar - Gerbong mutasi di tubuh Polri kembali bergerak. Sebanyak 905 perwira Polri dimutasi mulai dari pangkat Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) sampai Brigadir Jendral Polisi (Brigjen Pol). Mutasi sebanyak ini berdasarkan tiga Surat Telegram Kapolri Jendral Polisi Listyo Sigit Prabowo bernomor; ST/2781A/XII/KEP./2025, ST/2781B/XII/KEP./2025, dan ST/2781C/XII/KEP./2025,  tanggal 15 Desember 2025. 

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Jatiluwih: Ketika Pariwisata Bertumpu pada Sawah dan Kesejahteraan Petani

balitribune.co.id | Hamparan sawah terasering Jatiluwih, Tabanan, Bali, selama ini memikat mata dunia. Namun daya tarik kawasan ini bukan semata pada panorama hijau berundak yang fotogenik. Di baliknya, hidup sebuah sistem peradaban agraris berusia lebih dari seribu tahun: Subak. Sistem irigasi tradisional ini bukan hanya mengatur aliran air, tetapi juga mengikat hubungan sosial, nilai religius, serta keseimbangan ekologis masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.