Ditinggal Istri Jualan di Pasar, Ardika Nyaris Diamuk Si Jago Merah | Bali Tribune
Diposting : 9 July 2020 19:55
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
Bali Tribune / Rumah bantuan bedah rumah milik salah seorang KK miskin di Jembrana terbakar Kamis (9/7).

balitribune.co.id | Negara - Kejadian kebakaran kembali terjadi di Jembrana Kamis (9/7). Musibah kebakaran kali ini menimpa rumah bantuan bedah rumah salah seorang KK miskin. Bahkan pemilik rumah yang ditinggal seorang diri di rumah dalam kondisi sakit nyaris menjadi korban amukan si jago merah.

Warga Banjar Peken, Lingkungan Ketapang, Kelurahan Lelateng, Kecamatan Negara yang tengah melaksanakan rutinitas Kamis kemarin dihebohkan dengan kejadian terbakarnya salah satu rumah warga di RT IX/Tempek III, Jalan Danau Ranau IIA Lelateng. Bahkan saat kejadian, sekitar pukul 09.00 Wita pemilik rumah, Nengah Ardika (61) yang dalam kondisi tidak bisa jalan akibat sakit yang dideritanya berada seorang diri di rumah bantuan bedah rumah kabupaten tersebut. Sedangkan istrinya, Wayan Suliti (60) tengah berjualan sayur di Pasar Adat Lelateng.

Begitupula pemukiman padat penduduk tersebut dalam keadaan sepi  lantaran warga sekitarnya sudah berangkat bekerja. Melihat kepulan asap dan kobaran api di dalam salah satu kamar, Ardika yang terbaring di bale ampik rumah berteriak minta pertolongan. Beruntung tetangga depan rumahnya, Ni Komang Ayu Putri Candra (18) yang akan ke pasar mendengar teriakan pemilik rumah dan berusaha memapahnya keluar ke jalan seorang diri sambil berteriak minta pertolongan ke warga sekitar yang masih belum berangkat bekerja dan sejumlah remaja.

Upaya beberapa warga untuk memadamkan api dengan alat seadanya tidak membuahkan hasil, terlebih beberapa bagian rumah terbuat dari bedeg. Api baru berasil dipadamkan sekitar setengah jam setelah dilakukan pemadaman dan menghabiskan satu tangki air. Namun seisi ruangan ludes dilalap sijago merah. Wayan Sulisti yang tiba dirumahnya setelah dijemput salah seorang tetangganya tampak syok. Ia mengaku sebelum berangkat berjualan ke pasar Kamis dini hari sempat menyalakan racun nyamuk bakar dan menggunakan kertas sebagai alasnya.

Diduga api menjalar dari alas kertas yang terbakar dan merembet ke barang-barang yang ada di sekelilingnya hingga membakar seisi kamar berukuran 2X3 tersebut. Total kerugian dari terbakarnya rumah yang dibangun tahun 2012 tersebut ditaksir mencapai puluhan juta rupiah. Pasca musibah ini, keluarga yang masuk dalam buku merah ini kini menempati satu kamar yang bersebelahan dengan kamar yang terbakar tersebut. “Saya berharap bisa mendapat bantuan karena barang-barang semuanya ada di kamar itu dan ludes” ungkapnya.

Sementara Lurah Lelateng, I Made Santa Purwa dikonfirmasi mengatakan Ardika yang dulunya bekerja sebagai tukang bangunan, sudah setahun terakhir tidak bisa berjalan karena kakinya membengkak. Menurutnya keluarga ini memang sudah masuk dalam penerima bantuan keluarga kurang mampu seperti Rastra. “Kami akan usulkan ke daerah agar bisa di bantu perbaikan rumahnya dan kebutuhan pokok. Dengan kondisi seperti sekarang ini, istrinya yang menjadi tulang punggung keluarga kemungkinan sementara waktu tidak bisa berjualan” tandasnya.