
balitribune.co.id | Denpasar - Pemerintah Kota Denpasar terus menunjukkan komitmennya dalam membangun Zona Integritas menuju Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM), terutama di sektor pelayanan publik. Komitmen ini salah satunya diwujudkan melalui peluncuran inovasi SIPENA AKSI (Sistem Informasi Pengaduan dan Aspirasi) oleh RSUD Wangaya, yang digagas oleh I Putu Agus Jayadi, S.IP., M.AP., sebagai bagian dari Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan I Tahun 2025.
Direktur RSUD Wangaya, dr. Anak Agung Made Widiasa SpA MARS, memberikan apresiasi tinggi terhadap terobosan tersebut. Saat ditemui pada Senin (16/6), dr Anak Agung Made Widiasa menyampaikan bahwa inovasi SIPENA AKSI menjadi instrumen strategis dalam mempertahankan predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan mempercepat pencapaian WBBM secara paripurna di RSUD Wangaya pada tahun 2027.
“Dengan adanya SIPENA AKSI, kami yakin kepercayaan publik terhadap RSUD Wangaya akan semakin meningkat. Masyarakat dapat melihat bahwa ada komitmen nyata dalam mewujudkan pelayanan yang transparan dan akuntabel,” ujar dr. Anak Agung Made Widiasa
Selebihnya dr. Anak Agung Made Widiasa juga menegaskan bahwa keberadaan inovasi ini mendorong terciptanya budaya kerja yang bersih dan profesional, serta meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat Kota Denpasar.
“Kami mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bersinergi dan mendukung sepenuhnya inovasi ini demi pelayanan publik yang lebih baik ke depan,” imbuhnya.
Sementara itu, I Putu Agus Jayadi, selaku penggagas inovasi, menjelaskan bahwa SIPENA AKSI hadir sebagai jawaban atas pentingnya mekanisme penanganan aspirasi masyarakat yang cepat, tepat, dan terukur. Sistem ini juga sekaligus menjadi ruang bagi keterbukaan informasi publik yang sejalan dengan semangat reformasi birokrasi.
“SIPENA AKSI bukan sekadar sistem digital, tetapi merupakan langkah nyata menuju birokrasi yang terbuka dan responsif. Ini adalah wujud keseriusan dalam menciptakan layanan publik yang bersih dan melayani,” tegas Agus Jayadi.
Selebihnya Agus Jayadi berharap, melalui inovasi ini, partisipasi publik semakin meningkat, sekaligus memperkuat akuntabilitas kinerja aparatur sipil negara di lingkungan RSUD Wangaya.