
balitribune.co.id | Denpasar - DPK Perhimpunan Bank Perekonomian Rakyat Indonesia (Perbarindo) Kabupaten Badung bersama Infobank Institute meningkatkan keahlian dan keterampilan sumber daya manusia (SDM) BPR di Badung. Ketua DPK Perbarindo Badung, I Nengah Sutha Semadi mengatakan, melalui kegiatan Pelatihan Analisa Kredit dan Business Intelligence BPR se-Badung yang digelar DPK Perbarindo Badung bersama Infobank Institute yang berlangsung 24-25 Februari 2025 di Quest San Hotel Denpasar, diharapkan mampu meningkatkan kemampuan para analis kredit BPR di Badung.
"Sehingga dalam menganalisa kredit dengan baik, benar dan terukur. Harapannya, hasil dari analisis tersebut akan keluar debitur yang layak dibiayai. Karena sumber pendapatan kita kan dari kredit sumber utama kalau dari BPR," jelasnya yang juga Direktur Utama BPR Nusapanida Kuta/Bank Kuta Bali ini.
Kata dia, melalui pelatihan tersebut, SDM BPR di Badung kedepannya supaya siap menghadapi berbagai tantangan dan kompetitor. "Meningkatkan SDM yang bekerjasama dengan Infobank Institute karena telah berpengalaman di perbankan, baik di bank umum maupun BPR. Bahkan setiap tahun Majalah Infobank mengeluarkan Reward, kalau kita di BPR sudah banyak mendapatkan Reward. Itulah tujuan kita supaya kedepan sudah siap, dengan mendidik dan memberikan suatu keahlian, keterampilan sehingga nanti siap bersaing," kata Sutha Semadi.
Lebih lanjut ia mengatakan, masing-masing BPR berkewajiban dan rutin mengadakan pelatihan setiap tahun. Di Kabupaten Badung pelatihan bagi SDM BPR dilakukan bersamaan oleh DPK Perbarindo Badung. Saat ini DPK Perbarindo Badung memiliki anggota sebanyak 48 BPR.
Ia mengungkapkan, BPR di Badung dalam kondisi yang baik dan siap bersaing kendati mengalami tantangan dalam penyaluran kredit. "Memang kredit kendala kita, karena permintaan belum maksimal. Sehingga strategi-strategi yang sudah kita lakukan salah satunya ekspansi wilayah. Ada beberapa BPR yang melakukan kredit sindikasi dengan plafon yang besar. Kalau dulu, BPR identik dengan plafon atau kredit yang kecil. Sekarang kita sudah bisa besar," terangnya.
Sutha Semadi menjelaskan, kredit sindikasi tersebut yakni ada beberapa BPR yang akan membiayai satu debitur dalam jumlah kredit besar. Sehingga BPR bisa menyalurkan kredit dalam jumlah besar hingga Rp 150 miliar baik untuk pembiayaan sektor pariwisata, perkebunan dan pertambangan di luar Bali. "Kredit sindikasi kita berkelompok untuk mencairkan itu (kredit). Itu strateginya, kedepan disamping melakukan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan SDM," imbuhnya.
Disampaikannya, BPR pun memberikan edukasi ke masyarakat bahwa saat ini BPR memberikan kredit dalam jumlah besar. "Kenapa ke BPR? Karena BPR pelayanannya bisa cepat dan dengan nasabah ada rasa kekeluargaan. BPR bisa mengambil keputusan dengan cepat, disitu kita punya 'roh' di BPR itu, salah satu apa yang dipunya BPR. Sehingga Kredit-kredit besar itu kita sudah mulai sindikasikan dengan BPR lintas provinsi, lintas kabupaten maupun Bali.