balitribune.co.id | Amlapura - Awal tahun 2024 ini telah terjadi dua kali kebakaran tempat ibadah pura di Kabupaten Karangasem. Kebakaran tersebut terjadi setelah perayaan pesta malam pergantian tahun, dan kuat dugaan kebakaran dipicu oleh persikan api ledakkan kembang api yang mengenai atap pura berbahan ijuk.
Di Banjar Dinas Belong, Desa Ulakan, Kecamatan Manggis, sejumlah pelinggih di Pura Dadia Karang Sari, hangus terbakar pada Rabu (3/1) sore. Berdasarkan informasi yang dihimpun Bali Tribune kejadian kebakaran tersebut pertama kali diketahui oleh warga yang melintas, dimana saat itu terlihat asap mengepul dari bagian atap meru yang berbahan ijuk.
Oleh warga kejadian tersebut langsung dilaporkan ke Kawil setempat dan Dinas Pemadam Kebakaran Karangasem untuk penanganan cepat. Sementara warga lainnya yang mendengar informasi kejadian tersebut langsung berhamburan menuju lokasi pura untuk membantu melakukan pemadaman api sebelum kemudian petugas pemadam kebakaran tiba untuk memadamkan api.
“Kejadian kebakarannya sekitar pukul 15.00 Wita, kita terjunkan empat unit Mobil Damkar untuk melakukan penanganan. Saat ini api sudah padam, dan juga sudah dilakukan pendinginan oleh anggota,” ujar Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Karangasem, I Made Agus Budiasa, kepada wartawan.
Sehari sebelumnya, saat perayaan tahun baru, warga di Banjar Dinas Gede, Desa Adat Subagan, Karangasem, juga dibuat panik kebakaran yang terjadi di Pura Dadia Bingin, Banjar Dinas Gede, Desa Adat Subagan, Karangasem. Warga, pengempon pura bersama petugas Pemadam Kebakaran Karangasem, berjibaku untuk memadamkan api yang melalap bangunan pelinggih di pura yang lokasinya berada di tengah pemukiman padat tersebut.
Dua buah bangunan pelinggih yakni Pelinggih Ida Betara Kawitan dan Pelinggih Ida Sesuhunan, hangus dilalap si jago merah. Proses pemadaman berlangsung cukup lama, karena bangunan pelinggih yang terbakar tersebut terbuat dari ijuk yang membentuk sekam sehingga menyimpan bara. Hal tersebut membuat petugas pemadam harus membongkar bagian atap pelinggih untuk mempercepat pemadaman. “Saya sendiri tidak tahu bagaimana kejadiannya. Karena saya diberitahu oleh warga, katanya puranya terbakar. Nah saya langsung bergegas ke Pura Dadia Bingin dan saya melihat asap sudah mengepul dari dua pelinggih,” ucap Jro Mangku Suardana, Pemangku Pura Dadia Bingin.
Belum diketahui penyebab pasti yang memicu terjadinya kebakaran, namun diduga kuat kebakaran tersebut akibat ledakkan kembang api, karena aliran listrik di pura tersebut sejak beberapa hari ini dipadamkan oleh pengempon. Sementara kerugian yang diakibatkan oleh kejadian ini ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.