balitribune.co.id | Negara - Musibah kembali terjadi di pesisir Jembrana Senin (18/12) pagi. Kali ini seorang pemuda terseret arus di pantai pengeragoan. Setelah dilakukan pencarian di hari pertama, korban masih belum ditemukan. Hingga kini masih dilakukan operasi gabungan oleh Tim SAR Gabungan untuk mencari korban yang tenggelam.
Musibah terseret arus ini terjadi saat air laut surur. Berdasarkan informasi yang diperoleh Senin kemarin, musibah ini terjadi di Pantai Pengeragoan Dauhtukad pada sekira pukul 07.00 wita dan dilaporkan sekira pukul 07.30 Wita. Korbannya seorang pria berusia 19 tahun bernama Aditya Fikri Ahimsah, Dusun Silirkrombang, RT 003/RW 002, Desa Seneporejo, Kecamatan Siliragung, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Kejadian berawal saat korban bersama tiga orang temannya datang ke pantai tersebut sekitar pukul 06.30 Wita.
Korban berenang bersama Moh. Rizal Firmansyah (18) asal Banjar Waru RT 002/RW 004 Desa Kelir, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur. Saat itu situasi ombak sedang surut. Korban berenang agak ke tengah, sedangkan Rizal berenang di pinggir dan masih dangkal. Dua temannya yakni I Kadek Agus Widiadnyana (21) asal Banjar Tengah Kecamatan Negara dan I Gusti Ayu Kade Dwi Antari (19) asal Banjar Masean, Desa Batu Agung Jembrana duduk dipinggir pantai yg berjarak sekitar 100 meter dari korban.
Awalnya Rizal sempat merasa terseret arus laut dan berhasil menyelamatkan diri lalu menepi dan mengambil ponsel untuk berfoto selfie. Saat berfoto selfie, Rizal melihat korban terseret arus laut. Begitu melihat ke arah korban, korban sudah tidak tampak di permukaan. Setelah memberitahu dua temannya Widiadnyana dan Antari, mereka bertiga sempat mencari di sekitar TKP namun tidak berhasil menemukan korban. Mereka bertiga lalu menghubungi pemilik warung di sekitar TKP dan kejadian ini dilaporkan ke pihak kepolisian.
Kapolsek Pekutatan, I Wayan Suastika dikonfirmasi membenarkan informasi adanya kejadian orang tenggelam terseret arus di wilayahnya tersebut. Setelah mendapatkan laporan kejadian tersebut, pihaknya langsung turun mendatangi TKP dan melakukan olah TKP serta meminta keterangan saksi-saksi, “dari keterangan saksi-saksi menyatakan mereka tidak ada mendengarkan korban meminta pertolongan,” ujarnya. Pihaknya juga langsung berkordinasi dengan Satpolair Polres Jembrana dan menghubungi Basarnas.
Sementara itu Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan (SAR) Jembrana, Dewa Putu Hendri Gunawan mengatakan setelah menerima laporan kejadian tersebut dan pihaknya langsung menuju tempat kejadian perkara (TKP). Pihaknya juga berkoordinasi dengan Polair Polres Jembrana. Pihaknya menyatakan korban belum ditemukan dan masih dalam upaya pencarian. Pencarian dilakukan dengan pinyisiran di laut maupun di darat "Korban sampai saat ini masih belum ditemukan dan masih dalam proses pencarian," tandasnya.