Dua SD di Bangli Bakal Diregrouping | Bali Tribune
Diposting : 1 July 2021 01:05
SAM - Bali Tribune
Bali Tribune/ Plt Kadisdikpora Bangli I Dewa Agung Putu Purnama.
balitribune.co.id | Bangli  - Jumlah siswa yang minim dan jarak sekolah berdekatan, dua sekolah dasar (SD) bakal diregrouping. Dua sekolah tersebut terletak di Desa Abuan Kecamatan dan Desa Dausa, Kecamatan Kintamani. Sementara Dinas Pendidikan dan Olah Raga Bangli sedang memproses regrouping ke dua sekolah tersebut dan proses regrouping dipastikan kelar memasuki tahun ajaran baru.
 
Plt Disdikpora Bangli I Dewa Agung Putu Purnama saat dikonfirmasi mengatakan, ada dua sekolah SDN 4 Abuan dan SDN 3 Dausa. Akan diregrrouping. ”Memang ada usulan ke dua sekolah tersebut diregrouping, terkait usulan tersebut dinas turun melakukan kajian,” ujarnya, Rabu (30/6/21).
 
Kata Putu Purnama selain jumlah siswa yang setiap tahun menurun, regrouping dilakukan karena lokasi sekolah berdekatan. Karena jarak terbilang dekat sehingga bisa disatukan. Nantinya SDN 4 Abuan akan bergabung ke SDN 1 Abuan. Namun gedung sekolah yang akan difungsikan gedung SDN 4 Abuan saat ini. Melihat kondisi lahan, SDN 4 Abuan lebih luas. "Yang Diregrouping SDN 4 Abuan, tapi lahan sekolah akan digunakan gedung SDN 4 Abuan saat ini. Nantinya ini menjadi SDN 1 Abuan," sebutnya.
 
Semenatara untuk SDN 3 Dausa diregrouping, dan selanjutnya bergabung ke SDN 1 Dausa. Terkait proses regrouping masih pengurusan dokumen di Bagian Hukum. Yang mana akan ada penetapan oleh Bupati Bangli terhadap regrouping sekolah dasar. "Sejatinya usulan sudah 2019 lalu, dan kini masih proses ada beberapa perbaikan dokumen.” kata mantan Camat Tebuku ini.
 
Untuk proses regrouping kelar saat memasuki tahun ajaran baru , sehingga saat pembelajaran dimulai  para siswa dan guru sudah tergabung. Ditanya nasib guru atau pegawai di sekolah yang diregrouping, Agung Purnama menegaskan guru tersebut dipastikan mendapat tempat. Kalaupun tidak disekolah tersebut, tentu ada sekolah lain yang masih kekurangan tenaga pendidik. "Tentu akan diatur sesuai kebutuhan sekolah. Tentu tenaganya bisa ditempatkan di sekolah yang kekurangan tenaga pendidik,” jelas Agung Purnama.